KOMPAS.com - Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, bakal menjalani babak 16 besar Liga Champions untuk kali kelima dalam kariernya.
Leicester dijadwalkan melakoni partai pertama kontra Sevilla di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Rabu (22/2/2017).
Pendukung The Foxes, julukan Leicester, patut merasa khawatir terhadap kans tim kesayangannya. Sebab, rapor Ranieri di babak ini tergolong kurang bagus.
Tengok saja empat pengalaman Ranieri sebelumnya bersama empat klub berbeda, yaitu Chelsea, Juventus, AS Roma, dan Inter Milan.
Hanya bersama Chelsea, Ranieri mampu meraih hasil positif pada babak 16 besar edisi 2003-2004. Saat itu, Chelsea menang agregat 1-0 atas Stuttgard.
Tim berjulukan The Blues mampu melaju hingga semifinal sebelum akhirnya dikandaskan oleh AS Monaco.
WATCH: #lcfc's Jamie Vardy and manager Claudio Ranieri address the media ahead of the Foxes' #UCL Last-16 tie against Sevilla. #SevLei pic.twitter.com/hxGRt8UQFa
— Leicester City (@LCFC) February 21, 2017
Adapun tiga kesempatan lainnya berakhir dengan kegagalan tim asuhan Ranieri.
Di bawah pria berjulukan Tinkerman itu, Juventus disingkirkan Chelsea pada edisi 2008-2009. The Blues menang dengan agregat 3-2 saat itu.
Pengalaman pahit Ranieri terulang ketika menukangi AS Roma pada 2010-2011. Dia baru ditunjuk menjelang partai kedua kontra Shakhtar Donetsk.
Roma pun dipastikan tersingkir setelah kekalahan 2-3 dari tim asal Ukraina itu.
Bersama Inter Milan, peruntungan pria asal Italia itu tidak berubah. Mereka terhenti akibat aturan gol tandang saat bertemu Olympique Marseille pada babak 16 besar edisi 2011-2012.
Dengan kata lain, Ranieri selalu gagal dalam tiga kesempatan terakhir melakoni babak 16 besar Liga Champions.
SET FOR SEVILLE: The #lcfc squad are on-board and ready to depart for Spain ahead of #SevLei on Wednesday. ???????????????? #ucl pic.twitter.com/G43Z6dwkgN
— Leicester City (@LCFC) February 21, 2017
Serangkaian fakta itu tentu mengecilkan kans Leicester untuk melangkah ke babak selanjutnya. Terlebih lagi, Ranieri tercatat selalu kalah dalam dua duel melawan Sevilla.
Hanya saja, pria berusia 65 tahun itu tidak lantas merasa pesimistis. Dia menilai, anak-anak asuhnya mempunyai motivasi ekstra untuk membayar serangkaian hasil minor di ajang domestik.
Leicester sudah dipastikan tersingkir di Piala FA dan Piala Liga Inggris. Adapun di Premier League, mereka menelan lima kekalahan beruntun.
"Laga melawan Sevilla bisa menjadi titik balik. Kalau kami meraih kemenangan, sesuatu bisa berubah. Kami membutuhkan pertandingan seperti ini," tutur Ranieri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.