BRUGES, KOMPAS.com — Leicester City mencatat hasil gemilang dalam debut di Liga Champions. Tim beralias The Foxes itu menang 3-0 di kandang Club Brugge, Rabu (14/9/2016).
Sayap "kilat" Leicester, Riyad Mahrez, jadi bintang dengan ukiran dua gol.
Gol Mahrez tercipta pada masing-masing babak. Ia melakukannya lewat eksekusi tendangan bebas dan penalti.
Dua situasi set-piece itu terjadi setelah rekannya, Jamie Vardy, dijatuhkan paksa oleh pemain lawan.
Pelatih Leicester, Claudio Ranieri, menilai Mahrez seperti terbangun dan tampil hebat karena mendengar musik tema Liga Champions yang mengalun sebelum laga.
REPORT: Read our verdict on an amazing night for #lcfc: https://t.co/bo6N6YLzwT #CluLei pic.twitter.com/CJZMqI6Ejl
— Leicester City (@LCFC) 14 September 2016
"Saya senang dengan penampilan Mahrez karena dia mencetak dua gol dan bekerja sangat keras. Mungkin dia lelah mendengar 'dilly ding dilly dong' sepanjang waktu dan musik Liga Champions 'membangunkannya'," kata Ranieri kepada BBC.
Dilly ding dilly dong adalah frase yang mengacu pada suara bel fiktif yang dibunyikan Ranieri buat "membangunkan" pasukannya musim lalu. Dia melakukannya ketika tim "tertidur" karena tampil buruk.
"Saat ada sesuatu yang salah, saya akan mengatakan 'dilly ding dilly dong, bangun!'" ujar pelatih asal Italia tersebut.
Setelah melakoni debut positif, Ranieri ogah langsung banyak sesumbar. Ia hanya fokus menatap laga demi laga selanjutnya karena menyadari status timnya sebagai debutan di ajang akbar ini.
"Musim ini hanya kami dan FC Rostov yang belum pernah tampil di Liga Champions. Sungguh sulit menghadapi tim berpengalaman seperti Brugge, Porto, dan Kobenhavn, tetapi kami mengawalinya secara baik. Hal ini memberi kami kepercayaan diri," ucap pria berusia 64 tahun itu.
Full-time: Club Brugge 0-3 Leicester City #CluLei pic.twitter.com/SGZM13i9IS
— Leicester City (@LCFC) 14 September 2016
Sembari bercanda, Ranieri juga mengomentari eksekusi penalti Mahrez yang melahirkan gol ketiga The Foxes. Winger Aljazair berusia 25 tahun itu sebelumnya gagal tiga kali dalam mengonversi empat eksekusi terakhir.
"Jika dia tak mencetak gol penalti itu, saya akan mematahkan lehernya. Saya mencoba memilih (Islam) Simani karena dia adalah eksekutor penalti, tetapi Mahrez yang maju. Dia mengambil tanggung jawab dan mencetak gol," kata Ranieri lagi. (Beri Bagja)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.