Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wenger Tak Pedulikan Nada Miring Suporter

Kompas.com - 01/05/2016, 13:45 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Manajer Arsenal, Arsene Wenger, tak memedulikan kritik suporter yang meminta dia mundur pada pertandingan melawan Norwich City di Stadion Emirates, Sabtu (30/4/2016).

Dalam laga melawan Norwich, di Stadion Emirates, Sabtu (30/4/2016), para suporter mengacungkan kertas bertuliskan Time for Change (Waktunya Perubahan).

Mereka mengangkat kertas tersebut secara bersamaan pada menit ke-12, sebagai simbol durasi Arsenal tidak merasakan gelar Premier League.

Selain kepada Wenger, protes tersebut juga ditujukan kepada Stan Kroenke, pemilik klub Arsenal. Kroenke dianggap tidak cukup kompeten menangani klub sehingga membuat prestasi Arsenal mandek.

Wenger seolah tak memedulikan kritik suporter itu. Namun, dia juga sependapat bahwa performa buruk Arsenal musim ini lebih sering terjadi pada laga kandang. Dalam 8 laga terakhir di Stadion Emirates, The Gunners - julukan Arsenal - hanya mengoleksi 14 poin.

"Musim ini memang spesial karena kami pernah berada di posisi terbaik untuk menjuarai Premier League dan suporter percaya akan hal tersebut," kata Wenger seusai pertandingan seperti dilansir BBC.

"Karena itulah, saya melihat kekecewaan itu lebih dikarenakan rasa cinta suporter, bukan sifat agresif mereka," tuturnya lagi.

Juara Arsenal 1-0 Norwich: Geser City


Saat ini, Arsenal berada di peringkat ketiga dengan koleksi 67 poin dari 36 laga. Posisi tersebut belum aman karena masih mungkin dikejar Manchester City dan Manchester United.

Karena itulah, Wenger meminta para pemainnya untuk fokus pada setiap pertandingan yang akan dijalani. Pekan depan, mereka akan berhadapan dengan Manchester City dalam perburuan posisi ketiga klasemen.

"Kami harus memberikan sesuatu yang spesial pada pertandingan pekan depan," ucap Wenger.

 

Protes dan dukungan suporter

Sebelum pertandingan, para suporter sudah berkumpul di luar stadion sambil mengacungkan kertas tersebut ke arah kamera televisi yang meliput.

Protes tersebut digalang oleh beberapa organisasi suporter The Gunners yang tergabung dalam Black Scarf Movement, RedAction, dan Arsenal Supporters Trust.

"Kami mendorong para pendukung untuk menyuarakan protes paling vokal setelah pertandingan selesai, agar tidak ada tuduhan bahwa protes ini akan memengaruhi penampilan tim. Artinya, tolong tetap berikan dukungan terbaik untuk para pemain di lapangan," demikian bunyi pernyataan resmi RedAction.

Sementara itu, Black Scarf Movement menyatakan: "Kegagalan untuk bersaing menjuarai Premier League dan merayakan posisi keempat di klasemen akhir harus berakhir. Kesempatan bermain di Liga Champions hanya menjadi perayaan dewan pemegang saham."

Di sisi lain, sejumlah penggemar Arsenal masih menyuarakan rasa percaya mereka kepada Wenger. Tidak sedikit dari mereka menyanyikan yel-yel saat kertas berisi protes terhadap sosok yang kerap dijuluki The Professor itu diangkat.

"One Arsene Wenger, there's only one Arsene Wenger," Satu Arsene Wenger, hanya ada satu Arsene Wenger, begitu mereka bernyanyi. (Lariza Okky Adisty)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com