Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion Suita Dibangun dari Donasi Masyarakat

Kompas.com - 06/12/2015, 14:25 WIB
Jalu Wisnu Wirajati

Penulis

OSAKA, KOMPAS.com - Stadion Suita City punya keunikan tersendiri dalam hal pembuatannya. Kandang baru Gamba Osaka itu dibangun dengan menghimpun dana dari masyarakat.

Stadion Suita mulai dibangun pada Desember 2013. Total biaya untuk pembangunan stadion berkapasitas 40 ribu penonton itu adalah 140 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,93 triliun.

"Stadiun ini dibangun bersama-sama antara sejumlah perusahaan, pemerintah, dan masyarakat," kata Akhiro Okude, Ketua Perencanaan dan Pembangunan Stadion Suita, kepada KOMPAS.com, Minggu (6/12/2015).

Pihak swasta menjadi penyumbang dana terbesar pembangunan stadion tersebut. Dana 99 juta dolar AS terkumpul dari 721 perusahaan dan organisasi, salah satunya adalah Panasonic selaku sponsor utama klub.

Pemerintah pusat dan daerah memberikan subsidi sebesar 35 juta dolar. Sisa 6 juta dolar AS, didapatkan dari sumbangan 34.627 orang yang peduli dengan Gamba Osaka.

"Donatur dengan nilai sumbangan minimal 500 dolar AS, namanya akan dipasang di tembok sebagai lambang penghormatan," tutur Okude seraya menunjuk tembok tersebut.

Pembangunan stadion tersebut akhirnya rampung pada September lalu. Namun, baru pada Liga Jepang atau J League musim depan, stadion tersebut akan dipakai oleh Gamba Osaka.

Setelah resmi berdiri, kepemilikan stadion tersebut diserahkan kembali ke Pemerintah Suita, Osaka. Status Gamba adalah penyewa dengan hak eksklusif penggunaan Stadion Suita.

Ada perbedaan besar antara Suita dan Osaka ’70 Expo, kandang Gamba yang digunakan sejak klub itu berdiri pada 1980. Paling nyata adalah dari segi modernitas dan kapasitas. Suita punya kapasitas 2 kali lipat stadion lama.

Salah satu modernitas yang diterapkan di stadion tersebut adalah penempatan panel surya di atap. Selain menghemat biaya, pemakaian panel surya membuat stadion ini ramah lingkungan.

Pembeda lain adalah ketiadaan lintasan lari. Di kandang lama, ada lintasan lari yang membatasi tribun penonton dan lapangan, namun tidak di Stadion Suita. Hal ini membuat penonton bisa merasa lebih dekat dengan pemain di lapangan dan atmosfer pertandingan kian terasa.

"Untuk membangun stadion ini, Gamba telah melakukan studi banding ke beberapa klub Eropa. Jarak antara tribun dan lapangan yang sangat dekat menjadi nilai lebih stadion ini dibandingkan stadion-stadion lain di Jepang,” ucap Okude lagi.

JALU WIRAJATI/KOMPAS.COM Papan nama para donatur yang memberikan sumbangan lebih dari 500 dolar AS terpampang di koridor lantai 2 Stadion Suita.

Kedekatan dengan penonton itu pun sesuai dengan salah satu prinsip Gamba, yaitu mengutamakan kepuasaan konsumen.

Kepada suporter, Gamba menunjukkannya dengan ketiadaan jarak antara tribun dan lapangan. Kepada para sponsor, juara J League 3 kali itu memberikan sejumlah boks eksekutif untuk digunakan.

Total ada sekitar 20 boks VIP dengan kapasitas 20 orang untuk setiap boks. Untuk menyaksikan di tempat tersebut, suporter harus merogoh 5.000 dolar AS atau 250 dolar AS per orang.

"Dari 20 boks VIP, baru yang di Tribun Utama sudah menjadi milik sponsor. Di tribun seberang, kami tawarkan untuk siapa saja. Dari Indonesia mungkin?” ujar Okude retoris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com