JAKARTA, KOMPAS.com — Pembekuan sepak bola Indonesia berdampak besar kepada pemain. Tak sedikit pemain memilih banting setir demi membiayai hidupnya.
Salah satunya adalah Abdul Rahman Lestaluhu. Gelandang Persija Jakarta tersebut terpaksa menjadi tukang ojek di kampung halamannya, Tulehu, untuk membiayai keluarganya.
"Selama tidak bermain, aku menggunakan tabungan untuk membiayai hidup. Namun, aku juga ngojek mengantarkan anak-anak sekolah," kata Abdul Rahman saat ditemui Kompas.com jelang operasi anterior cruciate ligament (ACL) di Rumah Sakit Royal Progress, Rabu (9/9/2015).
Pemain jebolan SAD tersebut memilih pulang kampung setelah mengalami cedera. Dia mengalami cedera saat melakukan persiapan jelang Indonesia Super League (ISL) 2015 bersama Persija Jakarta.
"Aku mendapatkan bayaran sebesar Rp 4.000 sekali antar. Dalam sehari, aku kira-kira mendapatkan Rp 100.000. Penghasilan tersebut aku bagi dua dengan keluarga," tutur pemain berusia 22 tahun tersebut.
Abdul Rahman mengaku tak sedikit pun malu mencari penghasilan dengan menjadi tukang ojek. "Aku sudah terbiasa hidup susah sejak kecil. Jadi, tidak perlu malu lagi," ujarnya.
Terkait cedera yang dialaminya, Abdul Rahman mengaku kecewa dengan sikap Persija yang tak cepat menangani. Sejak dibekap cedera pada Februari lalu, Abdul Rahman tak mendapatkan perhatian dari Macan Kemayoran.
Bantuan justru datang dari pelatih Persija, Rahmad Darmawan, melalui Yayasan Gerbang Pemuda. Yayasan ini yang membantu biaya operasi Abdul Rahman.
"Dalam kontrak, sebenarnya ada ketentuan Persija menanggung biaya apabila pemain mengalami cedera. Namun, mau bagaimana lagi? Aku tidak mungkin melakukan operasi sendiri karena tidak ada biaya. Bersyukur Pak Rahmad mau membantu," ujar mantan pemain Persebaya tersebut.
Dia masuk ruang bedah di Rumah Sakit Royal Progress, Jakarta, Rabu (9/9/2015), pukul 15.00 WIB. Butuh waktu empat jam bagi tim dokter untuk mengoperasinya. Pada pukul 19.00 WIB, operasi selesai.
Kini, ia harus menjalani pemulihan yang akan memakan waktu sekitar enam bulan. Namun, butuh waktu sekitar satu tahun agar Abdul Rahman dapat memungkinkan bermain di pertandingan kompetitif.