Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sanksi FIFA, Momentum Perbaikan Sepak Bola Indonesia"

Kompas.com - 31/05/2015, 17:07 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Ketua Tim Kerja Monitoring Persiapan Asian Games 2018 bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Syaifuddin Munis, menilai sanksi FIFA terhadap Indonesia merupakan langkah baru untuk memperbaiki berbagai persoalan sepak bola Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Syaifuddin ketika ditemui Kompas.com di Malang, Jawa Timur, Sabtu (31/5/2015). Menurutnya, pemerintah harus segera menjadikan putusan FIFA tersebut sebagai momentum membenahi PSSI.

"Presiden Joko Widodo, sangat mendukung penuh kebijakan Menpora untuk pembenahan sepak bola dan pembentukan tim transisi untuk terus melakukan pembenahan total pada sistem tata kelola sepak bola Indonesia. Karenanya, Pembekuan dan jatuhnya sanksi FIFA terhadap PSSI itu bagaimana dijadikan momentum babak baru untuk membenahi sistem tata kelola sepak bola Indonesia yang lebih profesiobal dan berkualitas," katanya.

Momentum itu, lanjut Munis, harus diapresiasi oleh seluruh masyarakat agar reformasi sepak bola di Indonesia bisa secepatnya berjalan. Reformasi itu menurutnya bisa dimulai dari tata kelola organisasi hingga sistem pembibitan muda.

"Perguliran sistem kompetisi harus dilakukan secara sistematis dan menyentuh semua level pembinaan. Mulai dari pembinaan kompetisi amatir antar kampung atau desa, antar siswa, antar kampus di Perguruan Tinggi, antar komunitas pemuda profesi hingga pembinaan klub-klub profesional yang menjadi tumpuan kehidupan bagi para atlet sepak bola berprestasi," harap Syaifuddin.

"Masyarakat sepak bola harus mengapresiasi kebijakan Menpora dan dukungan tegas Presiden Jokowi yang sudah memberikan kepastian untuk pembenahan total sistem tata kelola sepak bola baru Indonesia," katanya.

Lebih lanjut, Syaifuddin menegaskan, kebijakan pembekuan PSSI dan Pembentukan Tim Transisi oleh Kemenpora juga merupakan pintu positif bagi momentum ruang ekspresi rakyat dan publik pecinta sepak bola Indonesia. Menurutnya, masyarakat Indonesia saat ini sudah jenuh karena merindukan prestasi sepak bola Indonesia.

"Rakyat Indonesia harus optimistis karena sepak bola Indonesia jika dikelola secara baik, benar dan profesional, tim merah putih akan meraih prestasi di level dunia. Tetapi, upaya itu jelas tidak instan. Semoga tim merah putih nantinya, bisa berprestssi seperi ketika timnas Pra-Piala Dunia 1986 yang sempat menjuarai Grup A di level Asia, juara Piala Kemerdekaan 1987, juara SEA Games 1987 di Jakarta dan di SEA Games Manila 1991," tuturnya.

Tidak hanya di level senior, tambah Syaifuddin, kesebelasan pelajar Indonesia juga pernah meraih juara Asia 2 kali pada tahun 1985 dan tahun 1987 dibawah pelatih Bockard Pape dari Jerman dan kapten Frans Sinatra Howae. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dapat serius membenahi sepak bola Indonesia hingga ke level amatir.

"Yang jelas, sepak bola bukan milik segelintir orang, tetapi milik bangsa Indonesia, milik rakyat Indonesia. Kalau sistem tata kelola yang dirancang oleh tim transisi dan dibawah pembinaan Kemenpora sudah berjalan aktif dan normal, kita optimistis pemerintah pasti akan melakukan komunikasi yang lebih fresh dan lebih progres dengan AFF, AFC dan FIFA," kata Syaifudin.

"Rakyat Indonesia tak harus kecewa dan terlena tanpa semangat untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Saatnya menuju babak baru sepak bola Indonesia yang lebih baik," tambahnya.

FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015). Putusan itu diketahui melalui surat yang dikirimkan Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke. [Baca: Isi Lengkap Surat Sanksi FIFA untuk Indonesia]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

3 Poin yang Harus Dilakukan Timnas U23 Jelang Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Piala Asia U23 2024, Pengamat Soroti Mental Pemain Indonesia Saat Bekuk Korsel

Timnas Indonesia
Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Ernando Sukses Eksekusi Penalti di Piala Asia U23, Trik dari Pelatih

Timnas Indonesia
Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Enggan Terbebani Status sebagai Ujung Tombak

Badminton
Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Pelatih Persik Dukung Timnas U23 Indonesia, Senang Lihat Jeam Kelly Sroyer

Liga Indonesia
Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Pensiun Usai Thomas Cup 2024, Momota Bakal Rindu Ginting-Axelsen

Badminton
4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

4 Fakta Persebaya Vs Persik, Bajul Ijo Tak Mau Lagi Disakiti Mantan

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Pengamat Malaysia Sebut Timnas U23 Indonesia Main Tanpa Rasa Takut

Timnas Indonesia
Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Hasil New England Vs Inter Miami 1-4: Dikejutkan Gol 37 Detik, Messi Mengamuk

Liga Lain
Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Aji Santoso Sebut Prestasi Timnas U23 Indonesia Bukan karena Keberuntungan

Timnas Indonesia
Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Berjaya di Eropa, Sayu Bella Raih Kemenangan Balap Sepeda untuk Kedua Kalinya

Sports
Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Mo Salah Ribut dengan Klopp: Akan Ada Api jika Saya Berbicara

Liga Inggris
Ernando dan Karakter Adu Penalti

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Timnas Indonesia
Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Motogp
Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com