Insiden itu terjadi menjelang pertandingan leg pertama 16 besar antara Chelsea dan Paris Saint-Germain (PSG). Saat menuju stadion Parc des Princes dengan menggunakan kereta bawah tanah, beberapa suporter Chelsea dikabarkan mengusir penumpang berkulit hitam yang ingin memasuki kereta.
Seusai melaksanakan aksinya tersebut, suporter Chelsea justru terlihat girang. Bahkan, mereka pun diberitakan sempat menyanyikan, "Kami rasis, kami rasis, dan kami senang seperti itu adanya."
"Saya merasa malu ketika mendengar apa yang terjadi. Namun, saya ulangi, saya bangga menjadi manajer Chelsea dan saya tahu klub ini seperti apa," ungkap Mourinho.
"Kami merasa malu, tetapi mungkin kami juga seharusnya tidak seperti itu. Kami bukan orang-orang tersebut. Chelsea melakukan segalanya (untuk menyetop masalah rasialisme) semenjak menit pertama," lanjutnya.
Setelah melakukan investigasi awal, Chelsea pun akhirnya mendapatkan tiga nama suporter yang diduga terlibat. Ketiga suporter itu pun mendapatkan sanksi larangan hadir di Stamford Bridge saat Chelsea menjamu Burnley pada lanjutan Premier League, Sabtu (21/2/2015).
Menurut Chelsea, investigasi kasus, yang juga tengah ditangani oleh kepolisian Kota Paris, itu akan terus diusut. Mereka pun memastikan jika ditemukan bukti lainnya, ketiga suporter tersebut bakal diberikan hukuman seumur hidup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.