Pada 1995, Persib menjuarai Divisi Utama Liga Indonesia, setelah menang 1-0 atas Petrokimia Putra, di Gelora Bung Karno. Saat itu, Sutiono-lah yang menjadi pahlawan kemenangan Persib, dengan mencetak gol pada menit ke-76.
Tahun ini, Persib menjadi juara setelah menang adu penalti 2-2 atas Persipura, di Stadion Gelora Sriwijaya, Jumat (7/11/2014). Adu penalti dilakukan karena kedua kubu bermain 2-2 hingga akhir babak tambahan.
"Saya merasa plong dan lepas. Alhamdulillah Persib juara. Alhamdulillah. Terlalu lama dan kami selalu menunggu. Tapi sekarang, penantian selama 20 tahun terjawab," ujar Sutiono, usai mengikuti acara nonton bareng di rumah mantan Ketua Umum Persib Wahyu Hamidjaja (almarhum), di Jalan Cipunagara, Jumat (7/11/2014).
Persib tertinggal lebih dulu akibat gol Ian Louis Kabes pada menit keenam. Setelah pemain Persipura Bio Paulin diganjar kartu kuning kedua karena dinilai melanggar Ferdinand Sinaga menjelang akhir babak pertama, Persib membalik keadaan berkat gol bunuh diri Emanuel Wanggai sebelum akhir babak pertama dan gol M Ridwan pada menit ke-53.
Namun, pada menit ke-79, Persipura menyamakan kedudukan melalui Boaz Solossa.
"Harusnya lawan 10 pemain Persib bisa menang tanpa harus lewati drama adu penalti. Justru ketika unggul mereka malah semakin beban," ujar Sutiono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.