Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arema Layangkan Protes ke Komdis PSSI

Kompas.com - 22/10/2014, 18:10 WIB
MALANG, Kompas.com - Arema Cronus Indonesia Malang melayangkam protes ke Komisi Displin PSSI terkait pertandingan antara tuan rumah Persipura Jayapura ketika menjamu Arema pada babak delapan besar Indonesia Super League (ISL) di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (21/10/2014). Dalam laga tersebut sempat terjadi insiden, yang membuat wasit menghentikannya selama beberapa menit.

"Kami berharap Komisi Disiplin (Komdis) PSSI bersikap adil dan objektif dalam melihat pertandingan sebab pertandingan tersebut telah mencederai sportivitas dan fairplay. Tim tamu (Arema) diintimidasi dengan cara melempar botol dan benda lain oleh penonton," kata Media Ofiser Arema Sudarmaji di Malang, Rabu (22/10).

Pada pertandingan tersebut, terutama ketika menjelang menit-menit akhir babak kedua, katanya, Arema banyak dirugikan. Bahkan perlakuan tim tuan rumah juga tidak simpatik. Penjaga gawang Arema Kurnia Meiga dicekik dan dipukul oleh ofisial tim Persipura.

Surat protes yang dilayangkan ke Komdis PSSI itu bernomor 013/SEKR-ARM/X/2014. Dalam surat protes itu, manajemen Arema menekankan empat poin, terutama ditekankan pada insiden yang terjadi di menit ke-83 detik 57 yang berakibat dihentikannya pertandingan selama sekitar lima menit.

Empat poin yang disampaikan oleh manajemen Arema terkait insiden tersebut adalah yang pertama, ketidaksigapan Panpel dalam memberikan kenyamanan kepada tim tamu, terbukti terjadi aksi masuknya oknum petugas Panpel dan ofisial tim tuan rumah ke lapangan dan melakukan perilaku buruk dengan sengaja menganiaya, memukul dan mencekik Kiper Arema, Kurnia Meiga.

Perilaku tersebut terekam dalam video siaran langsung yang dilihat ribuan penonton dan pemirsa di televisi. Perilaku itu sangat membahayakan jiwa dan mengancam nyawa pemain dan atlet sebab terjadi di atas menit ke-83, di mana pemain yang bersangkutan sangat membutuhkan asupan oksigen yang banyak. Perilaku buruk itu juga memicu dan memprovokasi rasa kebencian.

Poin kedua, sikap wasit dan pengawas pertandingan yang tidak mengambil sikap untuk tidak melanjutkan pertandingan karena kericuhan terjadi diatas menit ke-80, dan dampak dari berlanjutnya pertandingan tersebut, memicu provokasi bagi penonton tim tuan rumah melakukan perilaku buruk di lapangan yang menyebabkan tertekannya tim tamu. Kondisi ini sangat mencederai sportivitas dan fairplay dalam sepak bola.

Ketiga, menyayangkan sikap Panpel yang tidak melakukan edukasi dan sosialisasi kepada penonton agar tidak melakukan tindakan dan perilaku negatif dalam lapangan. Sebab, terbukti telah melakukan pelemparan dengan menggunakan botol dan barang apapun ke bench tim tamu, lapangan, dan pemain tim tamu, padahal pemain dan ofisial tim tamu sudah menunjukkan sikap menjunjung tinggi sportivitas.

Dan, poin keempat, mengecam keras sikap wasit yang tidak tegas dalam mengambil keputusan, khususnya dalam memberikan peringatan kartu kuning semenjak menit awal pertandingan. Akibat ketidaktegasan wasit itu, memicu sikap pemain yang menjurus ke perilaku kasar.

Sebelumnya Ketua Komdis Hinca Panjaitan, menyatakan PSSI mengirimkan perwakilan anggota Komdis di setiap pertandingan babak delapan besar, bahkan jika terjadi insiden yang merupakan wilayah Komdis, bisa langsung digelar sidang langsung di lapangan. Seperti saat Arema menjamu Persipura, di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (12/10), Komdis langsung melakukan sidang usai pertandingan karena melihat ada flare yang menyala di lapangan.

Sedangkan di pertandingan Stadion Mandala, suporter Persipura melakukan pelemparan botol dan batu ke bench pemain Arema. Bahkan CEO Arema, Iwan Budianto mengatakan hal tersebut merupakan sepak bola yang tak beradab.

Seharusnya, kata Iwan, wasit yang memimpin pertandingan, Najamudin Aspiran, menghentikan pertandingan karena membahayakan, bahkan penjaga gawang Arema, Kurnia Meiga dicekik oleh LOC Persipura. "Pertandingan ini disiarkan langsung, sehingga semua yang menyaksikan bisa melihat kejadian itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com