Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan, Putra Romario Pun Tak Lantas Bisa Jadi Bintang

Kompas.com - 23/06/2014, 19:53 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

Sumber GOAL
RIO DE JANEIRO, Kompas.com - Peribahasa "buah jatuh tak jauh dari pohonnya" memang kerap berlaku. Seperti putra legenda sepak bola Brasil Romario, Romarinho, yang mengikuti jejak ayahnya sebagai pesepak bola.

Romario de Souza Faria adalah salah satu pemain terbesar yang pernah dimiliki Brasil. Membela beberapa klub Vasco da Gama, PSV, Barcelona dan Flamengo, pemain dengan posisi striker ini mengantarkan Selecao mengangkat trofi Piala Dunia 1994.

Romario juga menjadi salah satu dari beberapa penyerang yang bisa mencetak lebih dari 1.000 gol. Selain itu, dia juga menjadi bomber tersubur keempat sepanjang sejarah Brasil, dengan raihan 55 gol dari 70 pertandingan.

Sederet catatan prestasi mentereng itu menumbuhkan harapan tinggi, ketika sang anak juga mengikuti jejaknya sebagai pemain sepak bola.

Romarinho lahir di Barcelona, sembilan bulan sebelum aksi heroik Romario di Piala Dunia 1994 Amerika Serikat dimulai. Romarinho menjadi sorotan saat menmgikuti akademi sepak bola Vasco da Gama, bahkan sempat menarik minat Barcelona dua tahun silam. Hanya, karier Romario junior ini belum menemukan titik cerah.

Alih-alih pindah ke salah satu klub terbesar di dunia, Romarinho malah memulai kariernya di klub Serie D Liga Brasil, Brasiliense. Pemain 20 tahun ini gagal untuk menunjukan performa terbaiknya di tim reguler Vasco.

Saat lahir 1994 lalu, Romarinho menerima hadiah pertama dari legenda Belanda Johan Cruyff, yang waktu itu menjadi pelatih Romario di Barcelona. Hanya, hadiah dari Cruyff tidak terlalu disukai ibunya.

"Cruyff memberikan saya hadiah boneka beruang, tapi ibuku tidak suka hadiah itu. Dia ingin memberi saya sepak bola sebagai hadiah pertama saya. Boneka beruang ini bisa berubah menjadi sepak bola, karena hadiah pertama saya diberikan oleh  pemain hebat seperti Cruyff," kenangnya seperti ditulis Goal, Senin (23/6/2014).

Namun terlepas dari kepentingan Cruyff dalam dirinya dan nama besar ayahnya, ternyata tidak mudah bagi pemain muda dengan posisi sayap ini mengembangkan karier. Ada tekanan lebih yang dirasanya dengan menggendong nama sang ayah, Romario.

"Sejak saya mulai bermain sepak bola, saya memiliki tekanan ekstra karena saya anak Romario. Selalu ada perbandingan dengan ayah saya, karena dia adalah idola besar. Tapi sekarang sudah terbiasa dan itu menjadi hal yang normal," lanjut Romarinho.

"Sejak saya lahir, mainan favorit saya adalah sepak bola. Ketika berusia lima atau enam, saya mulai bermain futsal di Vasco da Gama. Bermain sepak bola selalu menjadi bagian dari diriku, dan saya bermimpi menjadi seorang pemain profesional. Ayah berusaha membawa saya ke Spanyol dan ada tawaran dari Espanyol dan Las Palmas, tapi saya memilih tinggal di sini bersama Brasiliense. Saya ingin membangun karier pertama di Brasil," lanjutnya lagi.

Seperti ayahnya, Romarinho juga mengawali karier sebagai  penyerang. Namun ada perbedaan antara gaya bermain dirinya dengan Romario, yang mampu menjadi seorang striker khas dengan penyelesaian akhir yang sempurna.

"Ayah saya selalu meminta saya untuk menggiring bola dan mencetak gol, tapi aku tidak menyukainya, saya bukan striker. Saya lebih memilih untuk bermain di sayap. Tapi saya selalu ingin mencetak gol," tutup Romarinho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com