"Saya mengenal Eto'o sejak ia masih 16 tahun. Dia orang baik dan saya menyukainya. Tapi dia selalu mementingkan diri sendiri dan bukan tim," kata Carlos.
Mantan pemain tim nasional Brasil dan Real Madrid ini menilai sikap Eto'o tersebut aneh. Apalagi ketika Eto'o mulai mencoba mencampuri kebijakan pelatih Anzhi saat itu, Guus Hiddink serta Carlos.
"Sangat aneh kalau seorang pemain sepak bola sibuk mengurusi hal lain selain sepak bola. Saat dia datang ke klub, kami harus menjelaskan soal keberadaannya ke beberapa pemain. Lalu mendadak ia ingin mengendalikan klub dan mengambil alih posisi saya dan Guus Hiddink," kata Carlos yang kini melatih klub Turki Sivasspor.
Eto'o bergabung ke Anzhi pada tahun 2011, lalu hengkang di awal musim ini untuk bergabung dengan Chelsea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.