Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukhoi Paksa Pesawat AS Mendarat

Kompas.com - 01/10/2012, 16:13 WIB
Edna C Pattisina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua pesawat buru sergap TNI Angkatan Udara—Sukhoi 27 dengan nomor ekor TS 2705 dan Sukhoi 30 nomor TS 3004 milik Skuadron Udara 11 Lanud Hasanudin—berhasil memaksa mendarat sebuah pesawat Cessna 208 dengan nomor registrasi N354RM milik Amerika Serikat, Minggu (30/9/2012), karena melanggar wilayah udara nasional Indonesia. 

Pada pukul 12.30 siang, kehadiran pesawat tersebut sudah dideteksi jaringan radar udara Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia (Kohanudnas). Karena tidak tercatat dalam rencana penerbangan Flight Clearance Information System (FCIS), maka pesawat asing ini dikategorikan menjadi penerbangan gelap (black flight) dan melanggar keamanan nasional Indonesia. Basis data FCIS yang terkoneksi antara Pusat Operasi Sektor Kosekhanudnas II Makassar dan Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional di Makohanudnas Halim Perdanakusuma, Jakarta, mendeteksi tidak adanya izin melintas bagi pesawat asing tersebut.

Melalui komunikasi radio, TNI Angkatan Udara sudah berupaya meminta agar pesawat mendarat di Makassar, tetapi pilot pesawat Cessna tidak mematuhi perintah tersebut. Setelah diperingatkan beberapa kali, ia masih tetap membandel dan tidak mau mendaratkan pesawat di Makassar. Oleh karenanya, maka pesawat buru sergap Sukhoi yang selalu siaga di Lanud Hasanudin, Makassar, langsung diberi komando untuk melakukan pencegatan. Pesawat asing tersebut dipaksa turun (forced down) di Lanud Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), pada pukul 13.30 siang. Pesawat Cessna 208 yang diawaki seorang penerbang berkebangsaan AS seharusnya hanya boleh melintasi wilayah udara flight information region (FIR) Filipina dan Malaysia, tetapi dalam kenyataannya melakukan pelanggaran dengan memotong jalan melintasi wilayah udara FIR Indonesia.

Menurut keterangan pilot pesawat Cessna 208, Michael A Boyd, misi penerbangan ini adalah pengiriman pesawat Cessna 208 baru dari pabriknya di Wichita, Kansas, yang dipesan oleh Hawker Pacific Jet melalui Operator Globeflyers. Pesawat ini rencananya akan dioperasikan di Papua oleh Mr Yus sebagai pembeli dengan rencana nomor registrasi PK-ICY (tampak nomor registrasi PK-ICY ditutup dengan stiker N-354RM).

Pesawat tersebut berkapasitas maksimal 14 penumpang. Pesawat berangkat tanggal 24 September dari Wichita (Kansas)-Santa Maria, selanjutnya pada tanggal 25 September melintasi California, dan tanggal 27 September mendarat di Honolulu, Hawai. Kemudian, tanggal 29 September ia mendarat di Kosrje, Macronesia, dan pada tanggal 30 September mendarat di Koror, Palau, menuju Singapura lewat wilayah udara Malaysia. 

Namun selepas Palau, penerbang membawa pesawat memotong wilayah udara Gorontalo, Sulawesi Utara, dan hendak melintasi Kalimantan menuju Singapura. Alasan dia memasuki wilayah udara Indonesia adalah menghindari cuaca buruk, dan agen dari Hawker Pacific Jet memberikan nomor perizinan yang ternyata tidak termasuk melintasi wilayah udara  FIR Indonesia, tetapi hanya izin melintasi FIR Filipina, Singapura, dan Malaysia.

Perintah penyergapan diinstruksikan langsung oleh Panglima Kohanudnas Marsekal Muda Bambang Soelistyo berdasarkan laporan bahwa pesawat asing ini tidak mematuhi perintah mendarat lewat komunikasi dengan air traffic controller (ATC). Operasi pertahanan udara berupa penyergapan oleh Flight Tempur Sergap Sukhoi yang take off dari Makassar ini dikendalikan dari Pusat Operasi Sektor Hanudnas II Makassar.

Flight Sukhoi dengan tuntunan Radar TNI Angkatan Udara berhasil sukses menyergap dan memaksa pesawat tersebut mendarat, tanpa perlawanan, di Bandara Sepinggan, Balikpapan. Setelah mendarat di Base Operasi Lanud Balikpapan, anggota Lanud Balikpapan dengan bersenjatakan senapan, sesuai prosedur forced down, segera membawa pilot Michael A Boyd yang ternyata terbang seorang diri. Setelah turun dari pesawat, Komandan Lanud Balikpapan Kolonel Pnb Djoko Senoputro segera menemui pilot asing tersebut guna memeriksa kelengkapan surat-surat resmi, seperti flight approval dan flight security clearance

Dia kemudian diinterogasi sekitar dua jam dan menjalani prosedur pemeriksaan kesehatan, pendataan diri, dan juga pengambilan gambar. Selanjutnya, pilot diajak menuju pesawat yang dikendarainya untuk kemudian menyaksikan penggeledahan muatan pesawat tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Shin Tae-yong Berharap Masyarakat Indonesia Dukung Kembali Marselino

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Liga Champions Madrid Vs Bayern, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com