Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Kucing, soal Rasa Berani Bersaing

Kompas.com - 16/04/2011, 22:08 WIB

Achmad Zaenal M

Perkiraan bahwa warung "nasi kucing" akan lenyap dengan sendirinya setelah Indonesia mampu keluar dari belitan krisis ekonomi pada 1998 ternyata meleset.

Di tengah semakin modern dan gemerlap cahaya malam kota-kota, warung nasi kucing terus merebak, menyesaki pinggiran jalan raya, sudut kota, hingga kompleks perumahan. Istilah "nasi kucing" merujuk pada kecilnya porsi nasi dan lauk dalam bungkus daun pisang atau kertas berlapis plastik. Porsinya setara dengan makan kucing.

Ibarat virus, warung nasi kucing terus menyebar dan sukses beradaptasi dengan sektor-sektor ekonomi modern. Di mana ada pusat perbelanjaan modern, di sekitar itu pula terdapat warung nasi kucing, melengkapi warung makan kelas pedagang kaki lima yang menawarkan harga jual sedikit lebih mahal.

Jumlah restoran atau kafe bertarif mahal memang bertambah banyak sebagai imbas dari pertumbuhan ekonomi nasional dan pendapatan para kelas menengah. Namun dalam waktu bersamaan juga terus meruyak warung nasi kucing, yang posisinya di bawah kelas warung PKL.

Dalam hierarki rumah makan, warung "nasi kucing" merupakan kelas paling bawah, baik dari sisi bangunan, konsumen, jenis makanan, dan tentu saja harganya.

Meskipun belum terdata, menurut Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Jawa Tengah, Lasiman, jumlah warung "nasi kucing" di Jateng terus bertambah, bisa mencapai ribuan.

"Keberadaan warung tersebut dibutuhkan karena banyak orang masih menganggap mahal bila makan di warung biasa," katanya.

Hanya di warung nasi kucing inilah konsumen bisa menebus sebungkus nasi dengan harga Rp 1.000. Nasi dan lauknya memang serba minimalis. Namun hanya di warung inilah buruh kasar dengan uang makan Rp5.000 per hari bisa nongkrong bersama rekan senasibnya.

"Tak ada beda dengan 'clubbing' kalangan gedongan. Mereka membicarakan apa saja di warung nasi kucing. Cuma beda makanan, beda harga, dan beda tempat," kata Sigit (40), wiraniaga produk makanan olahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Tekad Sabar/Reza untuk Tembus Level Elite di Tur ASEAN

Badminton
Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea, Bek Lawan Ungkap Motivasi Besar Hadapi Garuda Muda

Timnas Indonesia
Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Penerima Tongkat Estafet Telah Siap, Maman Abdurahman Tak Punya Beban Lagi Menuju Pensiun

Liga Indonesia
Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Madrid Vs Bayern, Die Roten Berani dan Percaya Diri

Liga Champions
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Tak Kaget Garuda Pertiwi Kewalahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Indonesia Vs Guinea: Apa Pun, Tetap Dukung Garuda Muda

Timnas Indonesia
Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Kemenpora-Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring demi Keberlanjutan Kebijakan SDM

Sports
Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pernyataan Selangor FC soal Faisal Halim Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Liga Lain
RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com