Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Umum Persipura: Mau Dibawa ke Mana Sepak Bola Kita?

Kompas.com - 03/07/2017, 05:05 WIB
Ferril Dennys

Penulis

Sumber ANTARA

KOMPAS.com - Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano (BTM), mengkritik keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) melakukan penangguhan regulasi pemain U-23  di Liga I. Bagi Benhur, keputusan tersebut sangat merugikan tim.

"Apa yang dilakukan oleh Liga Indonesia Baru dengan menangguhkan regulasi pemain U-23 hingga 30 Agustus 2017 adalah janggal. Tidak konsisten dan sewenang-wenang," kata Benhur seperti dikutip dari Antara, Minggu (2/7/2017).

"Hal ini juga merugikan tim karena persiapan yang kami lakukan berdasarkan regulasi awal, walaupun sejak awal regulasi itu dipertanyakan banyak pihak, termasuk kami dan klub peserta lainnya. Kenapa janggal dan tidak konsisten?" tuturnya menambahkan.

Baca juga: Ini Prediksi Beruang Kutub soal Final Piala Konfederasi 2017

Menurut dia, kondisi seperti ini sama sekali tidak dibahas saat penetapan regulasi sebelum kompetisi dimulai. Namun, lanjut Benhur, tiba-tiba penangguhan ini muncul dengan alasan yang tidak jelas.

"Mereka bilang karena jumlah pemain dari klub yang dipanggil ke timnas tidak merata. Nah ini pernah dibahas dulu dan mereka bilang itu risiko. Harus dilihat kepentingan nasionalnya, tapi sekarang berubah," tuturnya.

Disampaikannya bahwa penerapan regulasi pemain U-23 adalah untuk pembinaan pemain muda. Hal ini diikuti oleh tim Persipura dengan menyiapkan tim memberikan porsi kepada pemain muda.

"Eh, mereka malah ubah. Kalau pembinaan berarti harus merata. Jika seperti ini berarti pemain yang tidak dipanggil ke timnas tidak mendapatkan menit bermain dan pembinaan jadi terputus. Pemain muda diabaikan. Yang dipentingkan hanya pemain yang dipanggil timnas. Di mana unsur pembinaannya?" ungkap Benhur.

Baca juga: Aturan Pemain U-23 Ditangguhkan, Friska Womsiwor Siap Unjuk Gigi

Benhur mengatakan bahwa kenapa harus sewenang-wenang dengan aturan. Padahal saat penerapan regulasi pemain U-23 dan marquee player hampir semua klub pertanyakan hal itu.

"Termasuk kami tidak setuju, tapi itu dipaksakan dan kami pasrah saja. Kami ikuti. Sekarang, entah dengan maksud dan tujuan apa tiba-tiba mereka tangguhkan regulasi pemain U-23 itu. Sama sekali tidak ada pembicaraan atau diskusi dengan klub atau tim. Ini namanya sewenang-wenang," tambahnya.

"Bagaimana kompetisi level tertinggi ini bisa berkualitas kalau seperti ini. Harus diingat bahwa pemenang kompetisi akan mewakili Indonesia juga di ajang Asia dan di AFC. Tidak ada regulasi yang diatur semaunya atau di tengah perjalanan diubah-ubah."

"Sayang sekali kalau terus seperti ini. Mau dibawa ke mana sepak bola kita. Kami tidak tahu setelah ini apalagi yang akan diubah."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com