MADIUN, KOMPAS.com — Dua kelompok suporter sepak bola pendukung Madiun Putra FC (MPFC) bentrok pascapertandingan lanjutan Liga 2 antara MPFC dan PSBI Blitar. Insiden terjadi di Jalan Parikesit, Kota Madiun, Sabtu ( 29/4/2017) malam.
Terpantau bentrok antara suporter MPFC yakni kubu The Mad Mania dan Great Bull Boys diwarnai aksi saling lempar batu. Kondisi itu terjadi diduga karena dua kelompok suporter itu saling ejek dan salah paham usai pertandingan tersebut.
Sesaat kemudian, polisi melerai pertikaian antara dua suporter. Kondisi itu menjadikan salah satu suporter membubarkan diri. Tidak ada korban atau kerugian material pascabentrok antar suporter.
Arif, salah satu suporter dari The Mad Mania mengatakan, kesalahpahaman itu bermula saat dirigen timnya dimaki oleh kru suporter lain pada laga uji coba MPFC dengan Persikab Kediri dalam perjalanan pulang ke basecamp.
Usai kejadian itu, ia meminta agar dilakukan klarifikasi terhadap ulah kru suporter yang memaki dirigen The Mad Mania.
"Namun sampai sekarang klarifikasi itu belum ada," kata Arif.
Ketua Harian MPFC, Armaya, meminta maaf akibat kejadian bentrok antarkelompok suporter pendukung MPFC. Ia menyatakan dirinya tidak menganakemaskan kelompok suporter MPFC manapun.
"Proses saya tidak tahu. Ini pengalaman saya. Dan saya berjanji tidak akan terjadi lagi. Dan saya akan segera koordinasi dengan The Mad Mania dan Great Bull Boys agar tidak bercerai berai lagi," ujar Armaya.
Armaya berjanji akan segera mempertemukan kedua kelompok suporter agar tidak muncul istilah menganakemaskan ataupun menganaktirikan. Pasalnya MPFC milik semua masyarakat Madiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.