Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matoa dan 7 Anggota Keluarga untuk Boaz Solossa

Kompas.com - 17/12/2016, 12:17 WIB
Anju Christian

Penulis

Laporan langsung Anju Christian dari Bangkok, Thailand

BANGKOK, KOMPAS.com - Kapten tim nasional (timnas) Indonesia, Boaz Solossa, mendapatkan kiriman buah matoa dari saudara sepupunya, Albert Solossa, menjelang final Piala AFF 2016.

Timnas akan melawan Thailand pada partai final kedua Piala AFF 2016 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (19/12/2016). Kans juara terbuka karena Indonesia menang 2-1 pada laga pertama.

Untuk memberikan dukungan langsung kepada Boaz, Albert bertolak ke Bangkok dengan pesawat Air Asia bernomor XT 250 DMK, Jumat (16/12/2016).

"Sebelum berangkat, saya sempat dihubungi oleh Boaz. Dia minta dibawakan buah matoa," kata Albert kepada Kompas.com di Xtreme Hotel, Bangkok, Sabtu (17/12/2016).

"Kebetulan sedang musim matoa di Papua. Sudah lama juga Boaz tidak makan buah enak ini," tutur pria berusia 33 tahun itu.

Alhasil, lima kilogram matoa dibeli Albert di Papua, lalu diserahkan kepada Boaz di Hotel Grand Fourwings yang menjadi penginapan timnas, Jumat.

Namun, dirasa Albert, jumlah tersebut terlalu banyak untuk dikonsumsi Boaz seorang. Jadi, dia pun menyarankan agar buah itu dibagikan kepada pemain timnas lainnya.

"Bisa sakit perut dia kalau makan terlalu banyak. Saya mengatakan kepada dia supaya kasih juga ke Yanto Basna," ujar Albert.

Albert bukanlah satu-satunya anggota keluarga Boaz yang hadir di Bangkok. Pada Sabtu, enam orang lainnya menyusul bersama rombongan Kostrad.

Mereka adalah Adelyna Gedy (istri), Abhygael Putri, Andrea Capolista Gabriella, Andriani Marakana, Anabeth Imanuel Clepoatra (anak), dan Maria Sarobi (ibu).

"Pas ya tujuh orang seperti nomornya Boaz. Nomor keramat itu buat dia," kata Albert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Liga Champions
Rizky Ridho Melakukan Pelanggaran Serius

Rizky Ridho Melakukan Pelanggaran Serius

Timnas Indonesia
Eks Wasit FIFA Jelaskan Alasan Gol Timnas U23 Indonesia Dianulir

Eks Wasit FIFA Jelaskan Alasan Gol Timnas U23 Indonesia Dianulir

Timnas Indonesia
Kejuaraan Atletik Asia U20, Atlet Muda Indonesia Torehkan Prestasi

Kejuaraan Atletik Asia U20, Atlet Muda Indonesia Torehkan Prestasi

Liga Indonesia
PSM Vs RANS, Tavares Ingin Tutup Musim dengan Happy Ending

PSM Vs RANS, Tavares Ingin Tutup Musim dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Justin Hubner Merasa Kecewa Terhadap Wasit Shen Yinhao

Justin Hubner Merasa Kecewa Terhadap Wasit Shen Yinhao

Timnas Indonesia
Rahasia Abadi Shin Tae-yong

Rahasia Abadi Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
PSS Sleman Vs Persib Bandung, Alasan Maung Harus Tetap Tampil Serius

PSS Sleman Vs Persib Bandung, Alasan Maung Harus Tetap Tampil Serius

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Dibekuk Uzbekistan, Ajakan untuk Belajar Pahami VAR

Timnas Indonesia Dibekuk Uzbekistan, Ajakan untuk Belajar Pahami VAR

Timnas Indonesia
Saat STY Diganjar Kartu Kuning Wasit Shen Yinhao karena Protes...

Saat STY Diganjar Kartu Kuning Wasit Shen Yinhao karena Protes...

Timnas Indonesia
Piala Thomas dan Uber 2024, Misi Indonesia Tutup Fase Grup di Puncak

Piala Thomas dan Uber 2024, Misi Indonesia Tutup Fase Grup di Puncak

Badminton
Penjelasan Pengamat soal Keputusan Wasit pada Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Pengamat soal Keputusan Wasit pada Indonesia Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib: Hidup Mati Elang Jawa, Maung Tanpa Tekanan

PSS Vs Persib: Hidup Mati Elang Jawa, Maung Tanpa Tekanan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com