Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Suporter Napoli Dukung Pemain Korban Rasial

Kompas.com - 08/02/2016, 07:04 WIB
MILAN, Kompas.com - Ribuan penggemar Napoli memberikan dukungannya kepada korban pelecehan rasial Kalidou Koulibaly pada Minggu (7/2/2016). Mereka memenuhi Stadion San Paolo dengan topeng bergambar wajah pemain bertahan asal Senegal itu sebelum dimulainya pertandingan Serie A melawan Carpi.

Kasus terkini dari sejarah panjang insiden rasial yang menghantam sepak bola Italia ini terjadi pekan lalu. Ketika itu pemain internasional Senegal kelahiran Perancis, Koulibaly, menjadi korban tiruan suara kera saat timnya menang 2-0 di markas Lazio.

Pada kesempatan itu, wasit Massimiliano Irrati, mengacu kepada regulasi-regulasi liga, menghentikan pertandingan itu selama hampir empat menit untuk meminta pelecehan itu dihentikan. Lazio belakangan dijatuhi denda 50.000 euro (sekitar Rp 757,821 juta) dan Curva Nord (Kurva Utara) di Stadio Olimpico akan ditutup untuk para penggemar dalam dua pertandingan berikutnya di kandang.

Meski keputusan Irrati untuk menghentikan pertandingan mendapat banyak pujian sebagai salah satu inisiatif baru di liga untuk menangkal rasialisme, Koulibaly memperlihatkan rasa besar hati kepada pihak-pihak yang melecehkannya dengan menawarkan kaus Napoli miliknya kepada seorang anak gawang berusia muda yang merupakan penggemar Lazio.

Satu grup pendukung, "Quelli del Sangue Azzurro" (Si Berdarah Biru) meminta para penggemar Napoli untuk memperlihatkan dukungan penuh mereka kepada Koulibaly dengan mengenakan topeng yang bergambar wajah sang pemain. Para penggemar pun menjawabnya saat ribuan dari mereka, hampir memenuhi stadion dengan wajah pemain Afrika itu sebelum pertandingan melawan tim tamu dimulai.

Pernyataan dari grup itu pada pekan lalu berbunyi, "Semua orang di Naples terganggu dengan apa yang terjadi kepada bintang muda kami. Karena itu, kami ingin memperlihatkan dukungan penuh kami kepada Koulibaly."

"Kami semua bersama Anda, Kalidou. Kami mengundang para penggemar Napoli untuk mencetak foto sang pemain bertahan dan mengenakannya di wajah Anda ketika tim-tim memasuki lapangan."

Sikap ini senada dengan apa yang dilakukan oleh para pemain Treviso pada 2001 untuk memperlihatkan dukungan mereka kepada pemain Nigeria berusia 18 tahun Schengun Omolade, yang menjadi korban dari grup penggemar klubnya sendiri yang rasial, "Blue Army."

Pada pertandingan mereka berikutnya, tim inti Treviso memasuki lapangan dengan mengecat wajah mereka sehingga berwarna hitam. Aksi ini membuat Omolade, yang tidak diberitahukan tentang rencana para pemain itu, hanya dapat terkejut di bangku pemain cadangan.

Masalah Italia dengan rasialisme terdokumentasi dengan baik, di mana sejumlah pemain papan atas menjadi korban pelecehan selama bertahun-tahun termasuk Ruud Gullit, Aaron Winter, Patrick Vieira, Paul Ince, Mario Balotelli dan Kevin-Prince Boateng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024, Indonesia Akui Keunggulan Korea Utara 0-9

Timnas Indonesia
Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Presiden Perancis Minta Real Madrid Izinkan Mbappe Main di Olimpiade

Internasional
Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Como Merangkak dari Serie D ke Serie A, Simbol Tim Menangis Dipeluk Henry

Liga Italia
Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Starting Grid dan Link Live Streaming MotoGP Perancis 2024

Motogp
Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Man United Vs Arsenal: The Gunners Jago Bertahan, Tajam Menyerang

Liga Inggris
Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Milan Menyayat bak Pisau, Kecerdasan Gelandang Berdarah Indonesia

Liga Italia
Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Championship Series Liga 1, Momentum Tepat Penerapan VAR di Indonesia

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

Timnas Indonesia
Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com