Usut punya usut, Icardi ternyata sudah mengetahui bahwa Andujar - yang sama-sama berasal dari Argentina - biasa mempelajari kebiasaannya menendang penalti. Karena itulah, Icardi memilih untuk mencungkil bola ke tengah, ketimbang mengirimkan bola ke samping kiri atau kanan Andujar.
Icardi pun dengan tenang "melawan" reaksi dari para suporter Napoli. Sebelum mengeksekusi penalti, Icardi mendapat serangan sinar laser dari para suporter tuan rumah. Dia lebih memilih untuk memalingkan muka ke sisi kanan daripada melihat gawang Napoli.
"Aku sudah memikirkan akan melakukan penalti seperti ini. Aku tahu, Andujar sering mempelajari striker yang akan dihadapi, termasuk teknik tendangan penalti. Jadi, aku tak mau dia membaca dan menahan penaltiku," kata Icardi kepada Sky Sport Italia.
Meski imbang, Icardi tidak puas dengan hasil imbang 2-2 yang didapat Inter di markas I Partenopei. Pasalnya, Inter lebih dahulu tertinggal dua gol dari Napoli.
"Aku hanya melihat kami kehilangan dua poin. Ini hanya membantu kami naik sedikit di posisi klasemen. Pada babak pertama, kami membiarkan Napoli bermain leluasa. Kami seharusnya lebih agresif. Beruntung, mereka tidak berhasil mencetak gol pada babak pertama."
"Kami masih harus bekerja keras dan ingin menampilkan kekuatan terbaik. Kami banyak kehilangan poin pada musim ini. Namun, kami yakin dengan kemampuan dan masa depan tim. Kami akan berkembang bersama Roberto Mancini," ujar Icardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.