Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Laga Terbaik Jerman dan Brasil dalam Sejarah Piala Dunia

Kompas.com - 08/07/2014, 17:26 WIB

KOMPAS.com - Brasil dan Jerman akan beradu kekuatan di semifinal Piala Dunia 2014, Selasa (8/7/2014) waktu setempat atau Rabu (9/7) pukul 03.00 WIB di Stadion Mineirao, Belo Horizonte, Brasil. Mereka akan memperebutkan satu tiket menuju final.

Kedua tim ini sudah malang-melintang di arena Piala Dunia. Berikut empat laga terbaik mereka selama mengikuti event empat tahunan tersebut.

JERMAN-INGGRIS (1990)
Catatan rekor tim nasional Jerman di Piala Dunia memang mengilap. Sejak 1966, ”Der Panzer” telah menjalani 83 laga dengan rekor 50 kali menang, 16 kalah, dan 17 imbang.

Media terkenal Jerman, Der Spiegel, menyebutkan, ada empat pertandingan yang dikategorikan paling menarik. Laga itu adalah pertemuan Jerman dengan Perancis pada Piala Dunia 1982, melawan Meksiko 1986, versus Inggris 1990, dan Argentina tahun 2006.

Laga melawan Inggris di Turin, Italia, 3 Juli 1990, disebut sebagai laga menggetarkan. Inggris lebih difavoritkan sebagai juara dengan pasukan kiper legendaris Peter Shilton, kapten tim Stuart Pearce, pemain kontroversial Paul Gascogine, dan pencetak gol terbanyak Piala Dunia 1986 Gary Lineker.

Babak pertama berakhir 0-0 meski peluang Inggris lebih banyak. Pada menit ke-66, Andreas Brehme menjebol gawang Shilton dengan kepala dari umpan menyilang bola mati. Inggris berupaya keras membalas dan menyamakan skor lewat gol Lineker, menit ke-80.

Pada perpanjangan waktu, Inggris berbalik menggedor pertahanan Jerman, tetapi tidak tercipta gol. Adu penalti pun dilakukan. Kiper Jerman ternyata lebih unggul di bawah mistar untuk membuat kemenangan 4-3.

Atas kekalahan itu, Lineker berkomentar, ”Sepak bola adalah permainan 11 melawan 11, tetapi Jerman selalu menang.” Jerman juara setelah mengalahkan Argentina 1-0 di final. (SAH)

JERMAN-PERANCIS (1982)
Perancis adalah tim yang kerap menang saat melawan Jerman dalam pertandingan persahabatan. Namun, dalam pertandingan resmi FIFA, Jerman justru lebih unggul.

Semifinal Piala Dunia 1982 dikenang sebagai kemenangan sensasional Jerman. Sebaliknya, duel itu selalu dikenang sebagai mimpi buruk Perancis.

Jerman memimpin setelah gol Pierre Littbarski pada menit ke-17. Perancis menyamakan lewat penalti pemain legendaris Michel Platini. Skor 1-1 bertahan sampai 90 menit sehingga dilakukan babak pertambahan waktu.

Jerman seakan berada di ujung tanduk ketika Marius Tresor menambah gol Perancis lewat tendangan voli indah pada menit ke-92. Tidak lama kemudian, Alain Giresse mencetak gol ketiga, menit ke-98.

Kerja keras Jerman untuk membalas akhirnya muncul saat Karl-Heinz Rummenigge memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3 pada menit ke-102. Tiga menit setelah sesi kedua tambahan waktu dimulai, giliran Klaus Pischer membungkam pendukung Perancis dengan tendangan salto yang cantik. Skor 3-3 harus diakhiri dengan adu penalti.

Dari enam algojo Jerman, hanya Uli Stielke yang gagal. Adapun penjaga gawang Jerman, Harald Schumacher, berhasil menghalau dua tendangan pemain Perancis, Didier Six dan Maxime Bossis. Meski demikian, Jerman hanya menduduki posisi runner-up karena kalah dari tuan rumah Italia, 1-3, di final. (FIFA/SAH)

BRASIL-UNI SOVIET  (1958)
Brasil adalah tim yang selalu disegani lawan. Sepanjang 20 kali pelaksanaan Piala Dunia, belum sekalipun tim ”Samba” absen berlaga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Badminton
Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Liga Spanyol
Top Skor Liga Inggris: Cetak Quattrick, Haaland Teratas dengan 25 Gol

Top Skor Liga Inggris: Cetak Quattrick, Haaland Teratas dengan 25 Gol

Liga Inggris
Inter Miami Vs NYRB: Messi 5 Assist dan Menggila, Pecahkan 2 Rekor MLS

Inter Miami Vs NYRB: Messi 5 Assist dan Menggila, Pecahkan 2 Rekor MLS

Liga Lain
Maarten Paes Tahan Penalti Bernardeschi tetapi Kena Gol Kelas Dunia

Maarten Paes Tahan Penalti Bernardeschi tetapi Kena Gol Kelas Dunia

Timnas Indonesia
Hasil Final Uber Cup 2024: Siti/Ribka Kandas 2 Gim Langsung, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Uber Cup 2024: Siti/Ribka Kandas 2 Gim Langsung, Indonesia 0-2 China

Badminton
Real Madrid Juara Liga Spanyol, Luka Modric Ukir Sejarah Langka

Real Madrid Juara Liga Spanyol, Luka Modric Ukir Sejarah Langka

Liga Spanyol
Hasil Final Piala Uber 2024: Gregoria Kalah, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China

Hasil Final Piala Uber 2024: Gregoria Kalah, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com