Menyebut sejarah Brasil, pastilah hadir nama besar Edison Arantes do Nascimento atau yang lebih dikenal dengan Pele. Era 1958 sampai 1970 menjadi saksi kehebatan Pele dalam ikut merebut tiga gelar juara dunia bagi negaranya.
Pele masih berusia 18 tahun tatkala memulai debut pada Piala Dunia 1958 Swedia. Dia hadir bersama bintang lain yang tidak kalah bersinar, yaitu Manuel Francisco dos Santos atau lebih dikenal dengan nama panggilan Garrincha yang berarti burung kecil.
Pele dan Garrincha baru diturunkan pada partai ketiga saat Brasil bertemu Uni Soviet. Jangan salah sangka, Soviet merupakan tim sepak bola dunia pertama yang memadukan pengetahuan ilmiah dalam olahraga.
Garrincha dan Pele mencuri perhatian dengan kemampuan menggiring bola yang sangat bagus. Hanya dalam tempo tiga menit, Edvaldo Vava sudah mencetak gol dari umpan Garrincha. Gol itu dicatat sebagai kenangan tiga menit gol paling bersejarah dalam sepak bola.
Di babak kedua, Vava kembali mencetak gol untuk kemenangan Brasil 2-0.
Brasil menjadi juara dunia untuk pertama kalinya tahun 1958 setelah mengalahkan Swedia di final dengan skor 5-2. Selama Pele berduet dengan Garrincha, sampai tahun 1996, Brasil belum pernah kalah. (Wikipedia/FIFA/SAH)
BRASIL-BELANDA (1994)
Pertandingan Brasil melawan Jerman pada Piala Dunia 2002 memang menarik, tetapi belum dianggap pertandingan terbaik. Di luar era Pele dan Garrincha, laga Brasil melawan Belanda pada perempat final Piala Dunia Amerika Serikat 1994 dianggap sensasional, bahkan diidentikkan sebagai partai final yang terlalu pagi.
Pelatih Brasil Carlos Alberto Pereira membuat formasi 5-3-2 yang dikombinasikan dengan model menyerang 3-5-2. Sementara Belanda di bawah asuhan pelatih Dick Advocaat menerapkan pola khas Belanda, total football, 4-3-3.
Sejak menit pertama, kedua tim memeragakan sepak bola menyerang. Banyak peluang diciptakan, tetapi belum ada gol pada babak pertama.
Setelah turun minum, Romario menggetarkan gawang Belanda yang dijaga Ed de Goey. Brasil menambah keunggulan 2-0 lewat Bebeto, 10 menit kemudian.
Belanda semakin ketat menyerang dan akhirnya memperkecil selisih gol setelah Dennis Bergkamp membuat gol indah dari sudut sempit. Aron Winter kemudian berhasil menyamakan pada menit ke-76 sehingga membuat Stadion Cotton Bowl Dallas bergemuruh. Namun, lima menit kemudian, Claudio Blanco membungkam pendukung Belanda dengan membuat gol dari tembakan bebas.
Brasil mengalahkan Swedia di semifinal 1-0 dan menundukkan Italia di final menjemukan lewat adu penalti 3-2 setelah bermain 0-0 selama 120 menit. (Wikipedia/Yahoosport/SAH)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.