Hal itu diakui Direktur Arema Rudy Widodo, Jumat (6/12/2013) siang di kantor Arema, saat jumpa pers bersama pihak apparel, Joma, di kantor Arema Cronus, Kota Malang, Jawa Timur. Menurut Ruddy, sudah tidak ada masalah dalam kasus Tony Ho. Pihak manajemen Arema sudah membayar gaji yang diminta oleh Tony Ho.
"Begini kasusnya, saat itu, uang sudah disiapkan. Tapi tak juga diambil oleh Tony Ho," aku Ruddy.
Saat itu, manajemen Arema bermaksud akan mengontrak Irsyad Aras, pemain Persela. Pada saat bersamaan, Tony Ho sedang menangani Persela.
"Tapi setelah manajemen membayar DP ke Irsyad, dia tidak jadi ke Arema. Itu musim kompetisi ISL 2010-2011 lalu," katanya.
Gaji Tony, katanya, Rp 45 juta hingga Rp 47 juta. "Itu seingat saya. Arema sudah inginnya diselesaikan secara kekeluargaan. Uang DP di Irsyad Aras itu suruh ambil untuk bayar gaji Tony Ho. Silakan ambil di Irsyad. Uang DP di Irsyad Aras itu senilai Rp 60 juta," katanya.
Karena Tony saat itu menangani Persela, maka hal tersebut sudah menjadi urusan antara Persela dan Tony. "Jika masih dinilai masalah, mari kita selesaikan secara kekeluargaan. Kita punya bukti semuanya. Nilai kontrak Irsyad saat itu, senilai Rp 600 juta. DP 60 juta. Jadi, Arema sudah tidak punya tanggungan ke Tony Ho," kilahnya.
Sementara itu, Tony mengaku bahwa manajemen Arema belum memberikan haknya sebesar Rp 50 juta. Penunggakan itu terjadi saat Arema berkompetisi pada musim 2010-2011.
Tony mengaku sudah berkali-kali menghubungi manajemen Arema. Namun, uang tunggakan belum juga dibayar hingga saat ini. Akhirnya, Tony melaporkan kasus tersebut ke PSSI, tetapi sampai saat ini belum juga ada tanggapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.