Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC Milan, Perpisahan Stefano Pioli, dan Sepak Bola yang Mudah Lupa

Kompas.com - 25/05/2024, 05:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

Bersama Pioli, Milan memastikan kelolosan lagi ke Liga Champions pada akhir musim 2020-2021, setelah tujuh musim absen.

Titel scudetto pada semusim berikutnya lantas memutus dahaga 11 tahun penantian untuk kembali tampil sebagai tim nomor satu Negeri Piza.

Pioli menunjukkan bahwa julukan Il Normalizzatore (Tukang Normalisasi) yang melekat kepadanya bukan tipu-tipu.

Di bawah kendali Pioli, Milan berturut-turut finis di tangga ke-6 (2019-2020), 2 (2020-2021), 1 (2021-2022), 4 (2022-2023), dan 2 (2023-2024). Pioli memastikan Milan kembali berada di habitat normal mereka.

Patut dicatat pula dalam 239 pertandingan mengarsiteki AC Milan di semua ajang, Pioli mengemas rasio kemenangan 54,39 persen.

Di antara pelatih di sepanjang sejarah Milan yang menukangi tim minimal dalam dua musim, statistik Pioli itu cuma kalah dari lima nama, yakni Lajos Czeizler, Antonio Busini, Carlo Ancelotti, dan Cesare Maldini.

Deretan catatan manis tersebut kini barangkali sudah mulai luntur dalam ingatan pencinta Milan, sesuatu yang sama sekali tak dipersoalkan oleh Pioli.

"Milan tidak boleh hidup dalam kenangan, tetapi harus mampu menaklukkan memori baru," tulis La Gazzetta dello Sport via Sempre Milan, soal alasan kenapa Pioli tak lagi ingin suporter menyanyikan "Pioli is On Fire" mulai November 2023.

Baca juga: Resmi, AC Milan Berpisah dari Stefano Pioli

Lagu "Pioli is On Fire" kabarnya juga tak akan masuk daftar putar jelang laga Milan vs Salernitana, yang akan menjadi saksi langkah-langkah terakhir sang pelatih 58 tahun itu menuju pintu keluar San Siro.

Pioli tak ingin hidup di masa lalu, saat dirinya menerima benci lalu menyala karena "api cinta" Rossoneri.

“Saya bukan pahlawan atau korban, tapi saya punya tanggung jawab, beban, dan kehormatan sebagai pelatih Milan,” ujar Pioli merespons kutipan tokoh dalam film Batman, Harvey Dent, yang mengatakan "Anda mati sebagai pahlawan, atau hidup cukup lama untuk menjadi penjahat".

Api cinta itu sekarang mungkin tak lagi berkobar atau bahkan sama sekali telah padam. Melihat perjalanan musim 2023-2024 yang bergelombang dan memuat badai cedera hebat, tak sedikit yang menyebut Pioli sebagai kambing hitam atau "penjahat".

Jurnalis senior La Gazzetta dello Sport, Luigi Garlando, pernah menulis bahwa Pioli sejatinya tak melakukan kesalahan atau "dikhianati" pemain.

Milan mentok karena murni siklus dengan Pioli memang sudah mencapai ujung dan harus berakhir.

Suporter atau fan Milan pun pantas jika ingin segera membuka lembar baru dan cepat melupakan musim berliku dengan Pioli.

Namun, terlepas dari itu semua, cerita sukses di Milan akan tetap abadi bersama Pioli. Ia hanya perlu melihat tato scudetto di tangan kiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Potensi Jalur Timnas Inggris ke Final Euro 2024

Potensi Jalur Timnas Inggris ke Final Euro 2024

Internasional
Isu Kencang Dimas Drajad ke Persib, Maung Bandung Terima Lagi Pemain dari Kesatuan?

Isu Kencang Dimas Drajad ke Persib, Maung Bandung Terima Lagi Pemain dari Kesatuan?

Liga Indonesia
Inggris dan Balada Minim Gol Grup C, Terburuk Sepanjang Sejarah

Inggris dan Balada Minim Gol Grup C, Terburuk Sepanjang Sejarah

Internasional
Timnas Basket U18 Putri Indonesia Kalah Dua Laga Awal, Level Permainan Terlihat

Timnas Basket U18 Putri Indonesia Kalah Dua Laga Awal, Level Permainan Terlihat

Sports
Ketum PBSI 2024-2028 Diminta Gairahkan Klub Bulu Tangkis di Daerah

Ketum PBSI 2024-2028 Diminta Gairahkan Klub Bulu Tangkis di Daerah

Badminton
Mochizuki Panggil 27 Pemain untuk TC Timnas Putri Indonesia di Jakarta

Mochizuki Panggil 27 Pemain untuk TC Timnas Putri Indonesia di Jakarta

Timnas Indonesia
Fasilitas Layanan Medis di Muenchen untuk Piala Eropa 2024

Fasilitas Layanan Medis di Muenchen untuk Piala Eropa 2024

Internasional
Hasil dan Klasemen Copa America 2024: Argentina Lolos, Kanada Bekuk Peru

Hasil dan Klasemen Copa America 2024: Argentina Lolos, Kanada Bekuk Peru

Internasional
Euro 2024, Southgate Sikapi Kritik yang Timpa Dirinya dan Timnas Inggris

Euro 2024, Southgate Sikapi Kritik yang Timpa Dirinya dan Timnas Inggris

Internasional
Hasil Chile Vs Argentina 0-1, Gol Lautaro Bawa Messi dkk Lolos

Hasil Chile Vs Argentina 0-1, Gol Lautaro Bawa Messi dkk Lolos

Internasional
Gian Zola Ramaikan Bursa Transfer Persib, Sang Adik Beckham Beri Bocoran

Gian Zola Ramaikan Bursa Transfer Persib, Sang Adik Beckham Beri Bocoran

Liga Indonesia
Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

Internasional
Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

Internasional
Euro 2024, Saat Southgate Dilempari Gelas Plastik Usai Inggris Vs Slovenia

Euro 2024, Saat Southgate Dilempari Gelas Plastik Usai Inggris Vs Slovenia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com