Menurut Matthaeus, Tuchel tak memberikan perubahan berarti sejak mengambil tongkat estafet kepelatihan dari Julian Nagelsmann pada 24 Maret 2023.
“Penampilan tim selama ini bersama Thomas Tuchel tidaklah berada di level yang lebih tinggi daripada di masa era kepelatihan Nagelsmann,” ucap Matthaeus salah satu pahlawan Jerman menjuarai Piala Dunia 1990.
Kinerja Tuchel tampak tak memukau Matthaeus. Namun, pria yang membentuk trio Jerman di Inter Milan bersama Andreas Brehme dan Juergen Klinsmann pada akhir 1980-an itu angkat topi terhadap kiprah Xabi Alonso bersama Leverkusen musim ini.
“Dia (Alonso) tidak merengek ketika mereka melepas empat pemain ke Piala Afrika pada Januari.”
“Lalu ada pemain yang mungkin jarang bermain sebelumnya, dia menunjukkan bahwa dia percaya mereka bisa bermain bagus,” ucap Matthaeus mengomentari Xabi Alonso.
Baca juga: Bayern Muenchen Incar Xabi Alonso, Bersaing dengan Liverpool
Seperti kata Matthaeus, Leverkusen pada Januari silam harus kehilangan Odillon Kossounou (Pantai Gading), Edmond Tapsoba (Burkina Faso), serta Amine Adli (Maroko) yang mentas di Piala Afrika 2023 yang digelar awal tahun ini.
Leverkusen juga mendapat pukulan hebat ketika Victor Boniface mengalami cedera. Boniface yang sejatinya masuk skuad Nigeria pun melewatkan Piala Afrika 2023 dan diperkirakan baru akan kembali membela Leverkusen pada April nanti.
Kendati demikian, Alonso bisa menjaga kapal Leverkusen tetap seimbang ketika sejumlah pilar penting absen.
“Dia tidak merengek ketika Boniface atau (Exequiel) Palacios mengalami cedera. Pada Januari-Februari terkadang dia kehilangan 6-7 pemain yang diandalkannya sebagai starter pada paruh pertama musim,” ujar Matthaeus kepada KOMPAS.com.
“Dia tidak merengek. Dia mengandalkan pemainnya. Dia berbicara kepada pemain dan pemain percaya kepadanya,” ucapnya menambahkan.
Baca juga: Leverkusen Tak Terbendung, Kane Doakan Pasukan Alonso Tersandung
Kemenangan dramatis 3-2 Leverkusen atas RB Leipzig pada pekan ke-18 Bundesliga 2023-2024 silam menurut Mattaheus mendeskripsikan secara gamblang spirit tim yang dibangun Alonso.
Alonso menaruh kepercayaan kepada semua pemainnya. Balasannya, eks pelatih akademi Real Sociedad itu mendapatkan komitmen 100 persen dari setiap anggota tim.
“Ketika seorang pelatih bilang 'Hei, kita harus berjuang, kita harus yakin'. Ketika mencetak gol penyama kedudukan seperti di Leipzig, dia seperti bilang 'Kita dapat memenangkan pertandingan”. Dia tidak puas dengan hasil imbang di Leipzig," ucap Matthaeus.
Setelah sempat tertinggal 0-1 dan 1-2, Leverkusen akhirnya menang 3-2 di kandang Leipzig berkat gol sundulan Piero Hincapie pada masa injury time.
“Lalu mereka memainkan sisa lima menit terakhir untuk mencetak gol ketiga. Apa yang terjadi pada menit akhir, mereka mencetak gol ketiga,” kata Matthaeus.