Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paul Munster "Geli" atas Putusan Sanksi kepada Wahyudi Hamisi

Kompas.com - 11/03/2024, 07:15 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Komdis PSSI telah resmi mengumumkan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi, Jumat (8/3/2024) lalu.

Surat keputusan Nomor 196/L1/SK/KD-PSSI/III/2024 oleh Komite Displin (Komdis) PSSI menyatakan Wahyudi Hamisi melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023.

Ia mendapatkan sanksi dihukum larangan bertanding sebanyak tiga laga dan denda sebesar Rp 25 juta karena dinilai telah melakukan pelanggaran serius dan menunjukkan gestur tak terpuji terhadap lawan.

Seperti diketahui, Wahyudi Hamisi sempat terlibat insiden dengan pemain Persebaya Bruno Moreira dalam laga pekan ke-27 Liga 1 2023-2024 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (3/3/2024) sore. 

Insiden terjadi saat pertandingan memasuki menit ke-15. Awalnya, Bruno Moreira terjatuh dan meringkuk setelah kontak dengan pemain PSS. Akan tetapi, wasit Ginanjar Rahman Latief tidak memberikan tanda untuk menghentikan pertandingan.

Baca juga: Wahyudi Hamisi Kena Sanksi PSSI Usai Tendang Kepala Bruno Moreira

Setelah itu, bola dalam penguasaan pemain Persebaya, Ripal Wahyudi, yang berada didekat Bruno Moreira ketika sedang terjatuh. Kemudian, Wahyudi Hamisi datang merebut bola dan melakukan gerakan tendangan yang mengenai kepala pemain asal Brasil tersebut.

Hal ini sempat membuat pihak Persebaya geram dan melayangkan protes agar sang pemain mendapatkan sanksi berat.

Namun, putusan sanksi yang diberikan kepada Wahyudi Hamisi membuat pelatih Persebaya Paul Munster terkejut. Ia merasa tidak puas atas keputusan Komdis PSSI itu.

"Ini sungguh menggelikan," ucap pelatih asal Irlandia Utara itu.

"Jadi, hanya tiga pertandingan, apalagi yang bisa katakan soal situasi ini? Ini sangat memalukan," katanya.

Baca juga: Wahyudi Hamisi Kena Sanksi PSSI Usai Tendang Kepala Bruno Moreira

Menurut Paul Munster, hukuman yang diterima Wahyudi Hamisi tidak sebanding dengan risiko pada pemain yang dilanggar.

Sebab, tendangan ke arah kepala yang bisa berakibat fatal mulai dari cedera otak, cacat sampai berujung kematian.

"Anda tahu, jika seseorang melakukannya di jalanan, kamu setidaknya mendekam tiga tahun di penjara," kata pelatih berlisensi UEFA Pro itu.

"Ini bukanlah contoh baik buat siapa saja di Liga 1, Liga 2, Liga 3. Ini bukanlah contoh bagus pada situasi tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com