KOMPAS.com - Laga penutup pekan ke-27 Liga 1 2023-2024 yang mempertemukan Persis Solo vs PSM Makassar berjalan sengit.
Persis Solo harus bermain dengan 10 orang setelah penjaga gawang Muhammad Riyandi mendapatkan kartu merah pada menit ke-23 karena melanggar Adilson di luar kotak penalti.
Namun, Persis tetap mendominasi permainan, sedangkan PSM mengandalkan serangan balik. Gol semata wayang tuan rumah dicetak oleh Moussa Sidibe pada menit ke-54.
Hingga peluit panjang ditiup, PSM harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor tipis 1-0 di Stadion Manahan Solo, Senin (4/3/2024) malam.
Baca juga: Hasil Persis Vs PSM: Sidibe Pahlawan, Sambernyawa Menang dengan 10 Pemain
Dengan hasil ini, PSM terlempar dari 10 besar klasemen sementara, menempati posisi ke-12 dengan perolehan 34 poin.
Usai laga, pelatih PSM Bernardo Tavares menjabarkan penyebab kekalahan tim yang telah dirangkum Kompas.com:
Pada laga ini, sejatinya PSM diuntungkan sebab Persis harus bermain 10 orang sejak menit ke-23. Namun, hal itu tidak bisa dimanfaatkan pemain yang bermain terburu-buru, banyak salah passing, dan pengambilan keputusan yang tidak bagus.
"Pada saat pemain Persis mendapat kartu merah, saya kira kami main dengan hati daripada dengan kepala jernih," kata pelatih asal Portugal itu.
Baca juga: Hasil Persis Vs PSM: Sidibe Pahlawan, Sambernyawa Menang dengan 10 Pemain
Dipertandingan ini, ia mengatakan tim mempunyai penguasaan bola dan peluang lebih banyak. Persis hanya ada satu kesempatan dan berhasil dimaksimalkan menjadi gol akibat kesalahan pemainnya.
"Saya tidak akan menghakimi pemain karena kesalahan ini. Kami kalah bersama-sama dan menang bersama-sama,” katanya.
Menurut Bernardo Tavares, kekalahan PSM pada laga ini bukan hanya disebabkan kesalahan-kesalahan pemain, melainkan kepemimpinan wasit Sance yang membuatnya kecewa.
Wasit terlalu membiarkan pemain lawan menghabiskan waktu. Waktu tambahan pada akhir babak pertama juga dinilai terlalu singkat.
"Kepemimpinan wasit seperti mengizinkan lawan menghentikan laga berkali-kali. Wasit hanya memberikan dua menit tambahan waktu pada babak pertama," ujarnya.
Selain itu, wasit juga membiarkan sejumlah pelanggaran pemain Persis yang seharusnya membuahkan penalti untuk PSM.
Baca juga: Persis Vs PSM, Tavares Waspadai Materi Pemain Laskar Sambernyawa
Ia pun menunjukkan sebuah potongan video momen pemain dilanggar dan seharusnya mendapat penalti melalui laptop yang dibawa saat preskon usai laga.
Baca juga: Dua Penyebab PSM Gagal Menang pada 2 Laga Berturut-turut
"Kami seharusnya mendapatkan penalti. Momen ini tentu saja bisa membuat perbedaan. Jika kami bisa mencetak gol dari pelanggaran ini," kata Bernardo Tavares.
“Apakah mereka layak memenangi pertandingan? Iya. Apakah kami layak memenangi laga? Saya rasa tidak. Kami merasa kecewa dan sedih sebab pada momen ini kami ingin meraih poin. Kami ingin menang di sini," ucapnya.
"Kami tidak hanya kalah karena wasit, tetapi juga karena kami melakukan satu kesalahan fatal pada laga ini," katanya.
Sementara itu, masalah internal kembali menyelimuti tim berjuluk Juku Eja itu, yaitu terkait penunggakan gaji yang menjadi salah satu faktor memengaruhi konsentrasi dan psikologis pemain di lapangan.
Menurut Bernardo Tavares, pemain tidak hanya bermain untuk sepak bola saja, melainkan punya tanggung jawab terhadap keluarga mereka masing-masing.
"Di antara pemain ini ada yang dua atau tiga bulan tidak menerima gaji," kata pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
"Jadi, ini bukan hanya permainan sepak bola. Saya hanya berusaha menjaga motivasi mereka. Jika tidak ada gaji, bagaimana mereka bisa fokus di pertandingan?" katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.