"Kami seharusnya mendapatkan penalti. Momen ini tentu saja bisa membuat perbedaan. Jika kami bisa mencetak gol dari pelanggaran ini," kata Bernardo Tavares.
“Apakah mereka layak memenangi pertandingan? Iya. Apakah kami layak memenangi laga? Saya rasa tidak. Kami merasa kecewa dan sedih sebab pada momen ini kami ingin meraih poin. Kami ingin menang di sini," ucapnya.
"Kami tidak hanya kalah karena wasit, tetapi juga karena kami melakukan satu kesalahan fatal pada laga ini," katanya.
Sementara itu, masalah internal kembali menyelimuti tim berjuluk Juku Eja itu, yaitu terkait penunggakan gaji yang menjadi salah satu faktor memengaruhi konsentrasi dan psikologis pemain di lapangan.
Menurut Bernardo Tavares, pemain tidak hanya bermain untuk sepak bola saja, melainkan punya tanggung jawab terhadap keluarga mereka masing-masing.
"Di antara pemain ini ada yang dua atau tiga bulan tidak menerima gaji," kata pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
"Jadi, ini bukan hanya permainan sepak bola. Saya hanya berusaha menjaga motivasi mereka. Jika tidak ada gaji, bagaimana mereka bisa fokus di pertandingan?" katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.