5 Hal Menarik dari Perjuangan Timnas Indonesia Versus Australia

Konsentrasi di lini belakang masih harus dibenahi untuk ke depannya walau lawan-lawan yang dihadapi (selain Vietnam) jelas masih 2-3 kelas di atas pasukan STY yang duduk di peringkat ke-146 dunia ini.

Padahal, kekuatan Australia dari umpan silang ini seharusnya sudah diantisipasi. Negeri Kanguru menjadi salah satu tim dengan jumlah umpan silang terbanyak dari semua kontestan Piala Asia (26,7). Tak mengherankan apabila keempat gol Australia pada laga datang lewat situasi crossing mulai dari umpan silang.

4. Kesulitan Menciptakan Peluang

Garuda tidak menciptakan tembakan tepat sasaran lagi setelah usaha jarak jauh Justin Hubner pada babak pertama . Walau pasukan Garuda main percaya diri dan bagus di tengah lapangan, operan terakhir dan penetrasi sering meninggalkan para pemain.

Kreator utama Garuda, Marselino Ferdinan, hanya mencatatkan 55,6 persen umpan akurat di paruh pertahanan lawan. Persentase rendah juga datang dari penyokong serangan Garuda dan pemberi assist pada laga kontra Irak, Yakob Sayuri, yang hanya mencatatkan 62,5 persen possession di paruh lawan.

Apresiasi besar harus ditujukan kepada Rafael Struick yang menorehkan 100 persen operan sukses walau ia harus bekerja sendirian dan hanya mencatatkan satu peluang off target sepanjang laga.

5. Minim Pergantian Shin Tae-yong

Pelatih Shin Tae-yong hanya melakukan dua pergantian sepanjang laga. Pertama, ia mengganti Asnawi Mangkualam untuk memasukkan Witan Sulaeman pada menit ke-58. Kemudian,d irinya memasukan Rizky Ridho untuk Yakob Sayuri pada menit ke-75.

Pertanyaan pasti akan dilayangkan kenapa pelatih Shin tidak menurunkan penyerang-penyerang yang ia punya dari bangku cadangan saat tengah mengejar ketertinggalan 0-2 untuk mayoritas babak kedua.

Pada laga ini, Shin punya beberapa pemain berkarakter ofensif yang tidak ia mainkan ketika Garuda masih tertinggal: Dimas Drajad, Hokky Caraka, Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, dan Adam Alis.