Saat melawan Indonesia, Troussier dibilang terlalu percaya diri dengan kemampuan duet Tuan Anh-Thai Son untuk menguasai bola dan mengoordinasikan tempo.
Akan tetapi, mereka menyorot bagaimana duet tersebut kalah bersaing dengan dua gelandang Garuda, Ivar Jenner dan Justin Hubner.
"Shin Tae-yong bahkan cukup mawas diri untuk menarik Egy Maulana Vikri dan Marselino Ferdinan lebih turun ke lapangan tengah untuk membentuk kotak empat pemain demi menutup Tuan Anh dan Thai Son," tulis mereka lagi.
Media tersebut menyorot kalau hal ini membuat aliran bola ke lini depan macet dengan duo striker Pham Tuan Hai dan Nguyen Van Tung tak dapat berbicara banyak walau pelatih Troussier mencoba meminta gelandang serang Nguyen Quang Hai bermain lebih dalam.
"Menyeret Quang Hai turun terlalu dalam menyebabkan lini depan tim kehilangan titik penghubung antara lini tengah dan penyerang," tulis mereka.
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, Duel Penentu Lawan Jepang
"Sepak bola selalu memiliki kesalahan, dan semoga ini menjadi pelajaran penting bagi Tuan Troussier serta para pemain untuk meninjau kembali dan membuat perubahan."
Kegagalan lapangan tengah mengalirkan bola juga menjadi sorotan media online Thanhnien.
"Gaya permainan umpan-umpan pendek yang indah dan rapat benar-benar hancur oleh tekanan tim Indonesia," tulis mereka.
"Tingkat akurasi umpan Tuan Anh dkk pada pertandingan ini hanya 75 persen (sementara pada pertandingan melawan Jepang 81 persen).
"Ini juga merupakan pertandingan di mana tim Vietnam melakukan umpan panjang terbanyak di bawah asuhan pelatih Troussier (79 kali) sejauh ini dan akurasinya juga berada di level terendah (23 kali = 29 persen)."
Dalam hal ini, media sama juga menunjuk kesalahan kepada sang pelatih Troussier.
"Setelah kekalahan tersebut, para pemain mengatakan bahwa mereka terkejut dan bingung dengan tekanan dan kemampuan menekan Indonesia yang tinggi," ujarnya.
"Informasi ini menunjukkan tiga hal: pertama, tim Vietnam tidak dipersiapkan dengan baik, bahwa apa yang ditunjukkan lawan Jepang adalah kehebatan sementara, dan pemilihan personel Troussier salah," tutur mereka.
"Kemampuan pelatih Troussier dalam menganalisis, mengidentifikasi lawan, menilai, membaca permainan, dan memprediksi pilihan yang tersedia juga tidak baik dan agak subjektif."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.