Kemampuannya membuat dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia U19 dan U20. Ia dimainkan pada tiga laga uji coba melawan Fiji U20, Selandia Baru, dan Guatemala.
Di ajang resmi, ia menjadi pilihan pelatih tampil di seluruh pertandingan babak penyisihan grup saat melawan Iraq U20, Syria U20 dan Uzbekistan U20.
Sayangnya, Indonesia gagal melaju ke babak selanjutnya.
Dari enam laga tersebut, ia menyumbang dua assist.
Kiprah Hugo Samir berlanjut, di usia yang masih 18 tahun itu dipanggil Indra Sjafri untuk membantu Indonesia U24 di Asian Games 2022.
Ia menyumbang satu gol dan membantu Indonesia lolos ke babak 16 besar melalui slot peringkat ketiga terbaik.
Sayangnya, di babak 16 besar ia membuat keputusan kontroversial.
Dia membuat pelanggaran kepada pemain Uzbekistan yang menyebabkannya diusir karena mendapatkan kartu kuning kedua.
Padahal, saat itu Indonesia sedang memiliki momentum untuk bangkit setelah tertinggal.
Pada akhirnya, Uzbekistan menggandakan kedudukan dan Indonesia gugur dengan skor 0-2.
Kartu merah itu membuatnya disalahkan, bahkan pelatih Indra Sjafri mengaku kecewa dengannya.
Itu bukan satu-satunya kontroversi yang ia lakukan.
Di kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U18 2021, Hugo Samir tak bisa menahan emosi dan menendang perangkat pertandingan.
Akibat ulahnya itu, PSSI memberikannya hukuman larangan mengikuti seluruh kegiatan sepak bola di bawah PSSI selama 12 bulan dan denda Rp 5 juta.
Catatan merah kedua terjadi pada EPA Liga 1 U20 2023-2024. Ia terbukti melakukan pemukulan kepada pemain Persib Bandung dan menyebabkannya dihukum larangan main dua pertandingan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram