Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Studi FIFA: Piala Dunia U17 Sudah, Sekarang Indonesia Harus....

Kompas.com - 04/12/2023, 16:23 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Seluruh stakeholder sepak bola Indonesia dikatakan harus bisa belajar dari penyelenggaraan turnamen Piala Dunia U17 2023. Semua pengalaman yang didapat dari ajang ini harus bisa ditransfer ke klub-klub dan para pelatih agar mendorong Indonesia mencapai level berikutnya.

Piala Dunia U17 2023 telah rampung diselenggarakan di Tanah Air. Dari 10 November hingga 2 Desember, empat kota di Indonesia menjadi saksi panggung pergelaran 24 tim terbaik dunia di level U17.

Timnas U17 Indonesia sendiri bisa berbicara di turnamen dengan mengambil dua poin dari tiga laga grup, saat menghadapi tim kuat Ekuador dan Panama, walau Iqbal Gwijangge dkk belum berhasil lolos ke babak 16 besar.

Pada akhirnya, Jerman menjadi juara dunia untuk kali pertama di level U17 setelah mengalahkan Perancis lewat drama adu penalti pada laga final di Stadion Manahan, Surakarta, pada Sabtu (2/12/2023) malam.

Baca juga: Erick Thohir Janjikan Program Jangka Panjang untuk Timnas U17 Indonesia

Beberapa nama mencuat di turnamen ini mulai dari pemain terbaik Paris Brunner (Jerman), top skor Agustin Ruberto (Argentina), kiper tangguh Paul Argney (Perancis), dll.

Kini, anggota tim teknik FIFA (Technical Study Group), Pascal Zuberbuhler, mengutarakan bahwa pengalaman di turnamen ini harus menjadi pembelajaran bagi masyarakat Indonesia yang gila sepak bola.

"Ini turnamen hebat, bukan karena Anda orang Indonesia dan saya di sini lalu saya bilang demikian. Tetapi, saya fans Indonesia," ujarnya secara ekslusif kepada Kompas.com pada pagi hari sebelum laga final.

KOMPAS.com saat bertemu dengan anggota Tim Studi Teknik FIFA, Pascal Zuberbuhler, di Surakarta jelang partai final Piala Dunia U17 2023 pada Sabtu (2/12/2023).DOK PRIBADI KOMPAS.com saat bertemu dengan anggota Tim Studi Teknik FIFA, Pascal Zuberbuhler, di Surakarta jelang partai final Piala Dunia U17 2023 pada Sabtu (2/12/2023).

"Orang-orang di sini sangat positif dan gila sepak bola. Ini hebat sekali. Sekarang, penting sekali untuk belajar dari turnamen ini."

"Analisis permainan kalian dan transfer ini ke pemain-pemain di klub dan kepada pelatih," ujar eks kiper Bayer Leverkusen dan timnas Swiss itu melanjutkan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sports Kompascom (@sports.kompascom)

"Contohnya, apabila saya pelatih dan Anda adalah pemain timnas. Jika saya melihat ada yang salah, saya harus mengidentifikasi (permasalahannya), berpikir, berbicara kepada Anda, lalu melatih Anda agar bisa ke arah yang benar," ujar pelatih kiper yang pernah berkiprah di Filipina tersebut.

Baca juga: Legenda FIFA Soal Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia: Fantastis, Suporternya Luar Biasa!

"Ini adalah jalur perkembangan seorang pemain. Kita perlu pelatih-pelatih terbaik di negeri ini. Perlu fasilitas, sistem pencarian bakat, perlu pemain-pemain terbaik."

Zuberbuhler mengatakan, ada banyak talenta di dunia yang tak terpantau. Sehingga, bakat mereka terbuang percuma.

"Talenta-talenta ini tak mendapatkan pelatihan atau tak ada turnamen, ini krusial," ujarnya.

"Bagi saya, setelah turnamen kita tak hanya bisa membahas soal nasib timnas, apakah mereka menang atau kalah dan terusir di babak apa. Tidak."

"Pikirkan, belajar, evaluasi pemain-pemain kalian dari turnamen ini. Buat agar mereka punya jalur ke level senior. Ini sangat penting."

"Dengan ini, Anda bisa berkembang. Liga kalian harus menjadi lebih bagus dan semoga ke depannya kalian bisa melangkah sampai ke puncak."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Timnas Indonesia
Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Liga Inggris
STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

Cesc Fabregas hingga Dennis Wise Rayakan Como 1907 Promosi ke Serie A

Liga Italia
Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

Saat Shin Tae-yong Masih Kesal dengan Wasit Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

Prawira Bandung Juara Bertahan IBL yang Masih Tercecer

Sports
Shin Tae-yong Akui Belum Tanda Tangani Kontrak Baru dengan PSSI

Shin Tae-yong Akui Belum Tanda Tangani Kontrak Baru dengan PSSI

Liga Indonesia
One Pride MMA 78, Alan Lolo Bakal Mengenakan Baju Adat

One Pride MMA 78, Alan Lolo Bakal Mengenakan Baju Adat

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com