KOMPAS.com - Media Officer Gresik United, Deni Ali Setiono, memastikan tidak ada korban jiwa setelah kerusuhan yang terjadi usai laga Liga 2 2023-2024 Gresik United vs Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023) sore.
Akibat insiden ini, setidaknya ada 28 orang luka-luka, yakni 17 suporter dan 11 petugas kepolisian.
Suporter banyak yang mengalami efek samping dari gas air mata, seperti sesak napas dan iritasi mata.
Sementara itu, banyak petugas kepolisian yang mengalami luka lebam sampai luka sobek di bagian kepala akibat lemparan batu.
Baca juga: Kerusuhan Usai Laga Gresik United Vs Deltras: Polisi Tembakkan Gas Air Mata, 28 Orang Terluka
Korban-korban dilarikan ke Rumah Sakit Semen Gresik, RS Petrokimia Gresik, RSUD Ibnu Sina, dan puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Deni Ali Setiono mengonfirmasi para korban sudah tertangani. Tidak ada luka serius yang mengancam jiwa dan kini sudah diperbolehkan pulang.
"Korban sudah pulang ke rumah masing-masing setelah mendapat perawatan medis akibat kejadian tersebut. Tidak ada korban jiwa," ujar pria yang biasa disapa Deni itu kepada Kompas.com, Senin (20/11/2023).
Kerusuhan terjadi akibat rasa kecewa suporter terhadap kekalahan Gresik United 1-2 dari tamunya, Deltras Sidoarjo.
Baca juga: Fakta Kerusuhan di Stadion Gelora Joko Samudro Usai Laga Gresik United vs Deltras Sidoarjo
Pada laga tersebut, Laskar Joko Samudro sempat unggul terlebih dahulu pada menit ke-52 lewat penalti Victor Bertomeu.
Tim berjuluk The Lobsters berbalik unggul lewat gol berdekatan, yakni penalti Rosalvo pada menit ke-64 dan Risal Amin pada menit ke-66.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.