3. Gresik United baru tiga kali kalah
Hasil ini juga merupakan kekalahan ketiga Gresik United di Liga 2 2023-2024. Namun, ini merupakan kekalahan kedua beruntun dalam dua laga terakhir.
Tim berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut sebelumnya takluk di tangan Persekat Tegal (1-0) di Stadion Mochtar Pemalang, Sabtu (4/11/2023). Tim juga kalah 0-1 dari tuan rumah Persela Lamongan di Stadion Surajaya Lamongan, Rabu (1/10/2023).
Meskipun kalah tiga kali, Gresik United masih sangat kompetitif untuk perebutan posisi tiga besar.
Baca juga: Kerusuhan Usai Laga Gresik United Vs Deltras: Polisi Tembakkan Gas Air Mata, 28 Orang Terluka
Saat ini, Sukadana dkk bertengger di posisi ketiga klasemen sementara Liga 1 2023/24 dengan perolehan 12 poin.
Di atasnya ada Deltras Sidoarjo dengan perolehan 13 poin.
Namun, posisi tim kebanggaan Ultrasmania memang sangat riskan. Gresik United saat ini hanya terpaut dua angka dari Persijap jepara (10 poin), disusul dengan Persekat Tegal (9 poin), PSCS Cilacap (7 poin) dan Persipa Pati (7 poin)
4. Penggunaan gas air mata
Dalam insiden tersebut, kepolisian terpaksa melakukan tembakan gas air mata untuk menghalau suporter yang melakukan tindakan destruktif.
Penggunaan gas air mata dikatakan sudah sesuai dengan prosedur pengendalian massa sesuai dengan Perpol Nomor 10/2022.
"Penembakan yang sudah dilakukan itu sudah sesuai dengan prosedur, karena tidak dilakukan di dalam stadion, dan itu juga di tempat terbuka," kata Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom.
Penembakan dilakukan di area luar stadion, bukan di dalam stadion seperti yang terjadi pada kasus tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Tujuannya pun untuk mendorong massa untuk keluar dari area sekitar Gelora Joko Samudro. Massa pun tidak terperangkap dan bisa leluasa mengevakuasi diri sendiri.
Hanya saja, rekaman video yang beredar di media sosial juga menunjukkan proyektil gas air mata juga melenceng hingga ke arah jalan raya dan jatuh di antara mobil serta motor yang melintas.
5. Sebanyak 28 korban luka dari kedua pihak