KOMPAS.com - Kabar mengejutkan datang dari Arema FC. Penyerang andalannya, Gustavo Almeida, secara mendadak pamit setelah membantu tim mencuri satu poin dari Persib Bandung.
Gustavo Almeida pamit kepada seluruh anggota tim setibanya di hotel seusai menjalani pekan ke-19 Liga 1 2023-2024 melawan Persib Bandung dengan skor akhir 2-2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA) Bandung, Rabu (8/11/2023) sore.
Pamitnya Gustavo Almeida membuat Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas kaget. Sebab, selama ini ia mengatakan tidak ada komunikasi terkait kontrak sama sekali dengannya.
"Saya tentu kaget mendengar hal itu karena tidak ada obrolan dengan manajemen. Ini tadi Gustavo langsung pamit kepada saya dan staf pelatih," katanya.
Baca juga: Hasil Persib Vs Arema FC: Parade 4 Gol, Laga Tuntas Tanpa Pemenang
Kepergiannya menjadi skenario yang tidak pernah diduga siapa pun. Sebab, selain karena menjadi sosok yang diandalkan, pemain asal Brasil itu terikat kontrak hingga akhir musim ini.
Artinya, tim yang meminati tenaganya harus membeli dari Arema FC.
Namun, dengan pamitnya Gustavo Almeida, menandakan ada kesepakatan yang dibuat antara Arema FC dan klub barunya.
Wiebie Dwi Andriyas pun sangat kecewa dengan keputusan yang diambil oleh manajemen Arema FC. Sebab, sebagai manajer tim, ia merasa tidak mendapatkan porsi yang tepat.
Terlebih lagi, ia adalah orang yang mendatangkan pemain berusia 27 tahun itu pada awal Liga 1 2023-2024.
Baca juga: Hasil Persib Bandung Vs Arema FC, Kesalahan yang Menghukum Maung
Pada saat itu sang pemain dalam kondisi cedera dan tidak ada tim yang mau menerimanya.
Namun, ia memberikan kepercayaan lebih kepada mantan pemain Al-Nasr SC itu.
"Jelas sangat kecewa karena saya tidak diajak komunikasi ketika manajemen melepas Gustavo. Dia datang ke sini karena jaminan saya, ketika tim lain menolak saya tetap menerima," tuturnya.
Menurut Wiebie Dwi Andriyas, keputusan menjual Gustavo bakal menjadi kerugian besar bagi Arema FC secara keseluruhan.
Karena 70 persen gol tim saat ini dicetak olehnya, yakni 14 gol dari total 20 gol.
Lebih-lebih dengan kondisi bursa transfer paruh saat ini sangat sulit mendapatkan striker yang selevel.
Namun, ia tetap menghormati keputusan dari manajemen. Sebagai pemilik klub, ia memahami bahwa dalam tim tidak melulu soal performa. Sebab, Arema FC memang dalam kondisi yang belum stabil.
“Kalau saya tentu melihatnya dari kebutuhan tim meski wajar ada pemain yang pindah. Fokus saya sebagai manajer tim di situ, Arema FC akan kehilangan striker terbaik," kata pemilik klub Liga 3 Jatim NZR Sumbersari itu.
Wiebie Dwi Andriyas mengungkapkan keputusan melepas sang mesin pencetak gol sudah melalui komunikasi dengan pelatih kepala Fernando Valente. Itu membuatnya tambah kecewa, tapi ia mawas diri posisinya tidak punya kuasa dalam pengambilan keputusan.
"Saya menyayangkan karena pelatih tidak bilang dulu padahal tahu. Klub ini juga bukan milik saya, jadi tidak bisa membuat keputusan sendiri," katanya.
Baca juga: Hasil dan Klasemen Liga 1: Persib Ditahan Arema FC, Madura United Kalah Lagi
Untuk saat ini, ia sedang menunggu informasi lebih lanjut dari pihak klub dan menantikan penjelasan dari pihak-pihak pengambil keputusan.
Ia menyadari kepergian Gustavo Almeida bakal menimbulkan gelombang kekecewaan yang sangat besar. Namun, ia berharap Aremania bisa menahan diri.
"Untuk rekan-rekan Aremania tolong jangan spekulasi dulu apa yang saya sampaikan ini bukan pembelaan hanya menjelaskan kondisinya. Silakan ditanggapi dengan wajar, jangan saling menyerang atau menyalahkan. Semua tentu kecewa, tapi kembali lagi ke manajemen Arema FC untuk hal lainnya,” kata Wiebie Dwi Andriyas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.