KOMPAS.com - Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya telah mematangkan aspek keamanan dan kenyamanan kurang dari sepekan sebelum penyelenggaraan Piala Dunia U17.
Berbagai skema pengamanan diterapkan dan disempurnakan dengan instalasi peralatan penunjangnya.
Mulai Sabtu (4/11/2023), area Stadion GBT sudah mulai disterilkan dari pihak-pihak tidak berkepentingan.
"Semua orang yang hendak masuk akan ditanya keperluan dan jika tidak ada ID card resmi dari panitia tidak boleh masuk kemudian kendaraan umum, setiap keluar masuk area stadion akan diperiksa petugas," ujar seorang petugas keamanan Muh Sayyidi, dikutip dari Antara.
Kemudian, per hari Minggu (5/11/2023) seluruh kendaraan tidak diperkenankan masuk area ring satu stadion yang berada di daerah Benowo.
“Seperti mobil umum dan sepeda motor karena harus steril," imbuhnya.
Baca juga: Mengintip Kampung Piala Dunia U17 di Surabaya, Warna-warni Bermodal Wani
Sementara, itu di sisi barat hingga sisi selatan Stadion GBT, dipasang gate tiket dengan tiga lapis penjagaan.
Gerbang ini nantinya menjadi jalur wajib yang dilalui penonton untuk bisa masuk ke dalam stadion.
Untuk masuk ke dalam stadion, penonton harus lolos tiga proses identifikasi tiket. Yaitu showing ticket, body checking, dan scanning ticket.
Sementara, pengamanan di dalam stadion tidak kalah ketatnya.
Stadion kebanggaan masyarakat Kota Surabaya itu dilengkapi dengan 123 kamera keamanan CCTV yang dikendalikan melalui ruang kontrol khusus.
Baca juga: Piala Dunia U17 2023: Ekuador Tiba di Surabaya, Siap Lawan Indonesia pada Laga Perdana
Kini, sistem pemantauan tersebut disempurnakan dengan pemasangan 7 unit kamera CCTV 360 derajat.
”Sebagai upaya untuk lebih meningkatkan pemantauan keamanan di lingkungan stadion, terutama di dalam lapangan, Pemkot Surabaya memasang 7 CCTV baru untuk melakukan pemantauan tribune dan FoP (Field of play) dengan kamera yang bisa berputar 360 derajat yang dipasang di atap tribun GBT,” tutur Kepala Bidang Keamanan dan Infrastruktur Teknologi Informasi Diskominfo Surabaya Tri Aji Nugroho.
Tambahan 7 CCTV 360 derajat tersebut diklaim bisa meliputi seluruh bagian dalam stadion.
“Dengan pemantauan ini, panitia dapat mengetahui kejadian yang terjadi di tribun dan bisa segera melakukan tindakan, seperti kejadian adanya penonton pingsan dan sebagainya,” imbuhnya.
Selain itu, ruang kontrol juga dilengkapi dengan monitor besar yang menayangkan hasil sorotan dari semua rekaman kamera CCTV.
Lokasi ruang kontrol pun sudah dipindah dari yang semula lantai dua menjadi ke lantai tujuh.
“Sesuai permintaan FIFA, kita pindah ke lantai 7. Jadi, sekarang sudah lebih representatif dan sudah siap memonitor dan merekam setiap gerak-gerik para penonton yang masuk ke GBT,” pungkas Tri Aji Nugroho.
Stadion GBT menjadi venue pembukaan dan babak penyisihan Grup A Piala Dunia U17 2023 yang diisi tuan rumah Timnas Indonesia, Maroko, Panama dan Ekuador.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.