KOMPAS.com - Pemerintah Iran membantah isu Cristiano Ronaldo akan dihukum cambuk 99 kali atas tuduhan perzinahan.
Media Spanyol, Mundo Deportivo, sebelumnya melaporkan bahwa sejumlah pengacara di Iran menuntut Cristiano Ronaldo.
Megabintang Portugal itu dianggap melakukan perzinahan menurut aturan Iran karena menyentuh wanita yang bukan istrinya. Sanksinya adalah hukuman cambuk 99 kali.
Ronaldo mengunjungi Iran bersama Al Nassr pada bulan lalu untuk menghadapi Persepolis pada babak penyisihan grup Liga Champions Asia.
Baca juga: Persaingan Messi dan Ronaldo: Arab Saudi Incar Episode Terakhir?
Saat berada di Teheran, Ronaldo bertemu dengan pelukis disabilitas bernama Fatemeh Hamami yang memberinya lukisan.
Ronaldo kemudian memeluk Fatemeh sebagai ucapan terima kasih. Namun, aksi tersebut dianggap sebagai perzinahan menurut hukum Iran.
Akibatnya, Ronaldo disebut bakal dijatuhi hukuman cambuk 99 kali yang akan diterima sang megabintang saat ia berkunjung lagi ke Iran.
Akan tetapi, kedutaan besar Iran di Spanyol memberikan pernyataan dan membantah kabar tersebut dan mengatakan bahwa kedatangan Ronaldo disambut baik pejabat setempat.
Baca juga: Rencana Cristiano Ronaldo: Perpanjang Kontrak di Al Nassr, Main di Piala Dunia 2026, Pensiun
Pemerintah Irah juga menyebut bahwa isu ini bisa menutup pemberitaan konflik Palestina dan Israel.
"Kami dengan tegas menyangkal adanya hukuman apa pun terhadap atlet internasional mana pun di Iran," demikian pernyataan dari pemerintah Iran, dikutip dari Goal.
"Sangat memprihatinkan bahwa publikasi berita yang tidak berdasar seperti itu dapat menjadi bayang-bayang terhadap kejahatan perang, terhadap bangsa Palestina yang tertindas."
"Perlu dicatat bahwa Cristiano Ronaldo melakukan perjalanan ke Iran pada tanggal 18-19 September untuk bermain dalam pertandingan sepak bola resmi dan diterima dengan sangat baik oleh masyarakat dan pihak berwenang."
"Pertemuan yang tulus dan manusiawi dengan Fatemeh Hamami juga dipuji dan dikagumi oleh masyarakat dan otoritas olahraga negara itu."
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.