KOMPAS.com - Pengusaha Gede Widiade kembali menyelenggarakan International Youth Championship (IYC). Event tahunan yang sudah memasuki tahun ketiga dan berlangsung di Bali 7-14 Agustus 2023 lalu.
IYC 2023 menjadi turnamen bergengsi antarklub muda yang diikuti oleh empat klub berkelas mulai Barcelona FC dan Real Madrid (Spanyol), Kashima Antlers FC (Jepang) dan Bhayangkara Presisi FC (Indonesia).
Real Madrid keluar menjadi juara IYC 2023 selama diselenggarakan Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar.
Ia mengungkapkan IYC 2023 bagian upayanya untuk memperkenalkan sepak bola Indonesia ke mancanegara.
Baca juga: Duel El Clasico Spanyol Tersaji di Final IYC 2023 Indonesia
"Ini kami dedikasikan memperkenalkan Indonesia ke dunia luar bahwa sepak bola bukan hanya di Jawa, melainkan juga di luar Jawa, Bali dll," ujarnya kepada Kompas.com.
Terselenggaranya International Youth Championship 2023 adalah hasil sinergi antara Pancoran Soccer Field Group Jakarta dan Pemerintah Provinsi Bali dan Asprov bali.
Pancoran Soccer Field Group sendiri merupakan cabang usaha dari Gede Widiade yang berfokus pada fasilitas lapangan sepak bola.
Kendati demikian, dalam prosesnya, IYC 2023 berusaha menjadi kompetisi yang mandiri, khususnya dalam hal masalah finansial dan pendanaan.
Baca juga: Bungkam Atletico Madrid U18, Barcelona U18 Juara IYC 2021
"Jadi sampai saat ini sponsornya kami saja, kami juga berusaha bagaimana tidak meminta 1 rupiah pun dari pemerintah daerah," kata mantan Direktur Utama Persija Jakarta ini.
"Jadi, mulai pertama kami lakukan sampai saat ini hampir sebagian besar 99 persen pendanaan memang dari grup kami sendiri," ucapnya.
"Ya berkat Tuhan Yang Maha Esa memberi rezeki, rezekinya dikembalikan ke masyarakat untuk menghibur masyarakat itu sendiri," katanya.
Selain itu, seluruh pertandingan bisa disaksikan tanpa dipungut biaya atau gratis. Akan tetapi, untuk saat ini, belum bisa dibuka secara umum karena pertimbangan kenyamanan dan keselamatan.
"Bahwa kami bekerja sama dan menyerahkan pada Pemda untuk undangan secara gratis kepada masyarakat yang dituju," ucap Gede Widiade.
"Ini kalau diberi kebebasan mungkin bisa penuh, tapi kami batasi agar menontonnya nikmat. Jadi, kami batasi setiap hari 4.000 tapi kan ada sekitar enam pertandingan supaya kalau 6 kali 4.000 sudah 24.000," katanya.
Kendati demikian, Gede tidak menutup kemungkinan pada edisi selanjutnya International Youth Championship akan dibuka untuk umum.
Untuk saat ini, penonton undangan banyak diberikan kepada pemain-pemain cilik akar rumput dan juga peserta pendidikan SSB.
Dengan menyaksikan pemain-pemain muda dunia, hal itu diharapkan memberikan suntikan motivasi kepada pemain muda bahwa sepakbola bukan hanya sekadar hobi.
"Bahwa sepak bola itu merupakan sebuah profesi, bukan sekadar hobi, bisa dijadikan untuk mata pencaharian di kemudian hari," tuturnya.
Selain itu, partisipasi klub-klub besar di Youth Championship 2023 diharapkan mampu membangun awareness jaringan scouting talent atau pemandu bakat internasional sehingga membuka pintu peluang baru bagi sepak bola Indonesia.
Seperti peluang talenta-talenta pemain muda Indonesia untuk lebih dikenal dan diorbitkan di kompetisi luar negeri. Bisa juga terbukanya peluang kehadiran pemain-pemain asing yang lebih berkualitas untuk meningkatkan value kompetisi Indonesia.
"Pasti dengan begini kita dekat sekali dengan Real Madrid, Arsenal dan Barcelona, Kashima Antlers dll akhirnya mempunyai kedekatan dalam hubungan bilateral sepak bola," kata pria berkacamata itu.
"Kalau kami undang mudah, nanti kalau kita cari pemain juga mudah, memberikan simbiosis mutualisme," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.