KOMPAS.com - Final SEA Games 2023 Kamboja antara Timnas U22 Indonesia melawan Thailand masih menyisakan banyak cerita.
Kini, kisah itu diungkapkan kapten Timnas U22 Indonesia, Rizki Ridho. Ia harus menghadapi berbagai situasi tidak terduga yang menguji jiwa kepemimpinannya.
Dalam laga final, kericuhan pecah pada menit ke-92 babak perpanjangan waktu tepat setelah Irfan Jauhari membawa Indonesia unggul 3-2.
Staff pelatih dan pemain kedua tim terlibat ketegangan di pinggir lapangan sampai menyebabkan manajer Timnas U22 Indonesia Sumardji terpelanting jatuh.
Ketegangan tersebut merupakan akumulasi dari panasnya tensi pertandingan selama 90 menit waktu normal.
Baca juga: Cara Timnas U22 Indonesia Sikapi Beban Target yang Sangat Berat
Kala itu ada beberapa momen seperti kontroversi gol Ramadhan Sananta, serta selebrasi provokasi Thailand saat menyamakan kedudukan 2-2 di pengujung babak kedua.
Rizky Ridho mengungkapkan kejadian tersebut terjadi begitu cepat dan spontan.
“Ya kan saya di tengah lapangan jadi saya berusaha mengontrol teman-teman di tengah lapangan tapi kalau di luar kemarin tidak bisa mengontrol sepenuhnya karena saya harus konsen di tengah lapangan,” ujar bek berusia 21 tahun itu.
“Jadi waktu itu ada gol Irfan Jauhari saya berusaha datang untuk melerai. Maksud saya kita kan sudah unggul 3-2 jangan bikin seperti ini biar kita tidak rugi,” imbuhnya.
Pemain Persija Jakarta itu mengungkapkan situasi di lapangan sudah panas sejak awal. Banyak hal yang membuat harus memberikan ekstra perhatian supaya teman-temannya tidak lepas kontrol.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.