MALANG – Sanksi Arema FC harus pindah home base sejauh minimal 250 KM dari Malang akibat dari Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 telah dijalani.
Kini manajemen Arema FC sedang mengajukan Stadion Gajayana Kota Malang sebagai home base untuk menjalani laga home kompetisi musim depan.
Namun ada beberapa bagian dari stadion yang dianggap kurang layak dan belum memenuhi standar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Melihat situasi tersebut, Manajer Arema FC Wiebie Dwi Andriyas mengaku masih mengupayakan untuk memenuhi standar-standar yang dianggap belum memenuhi kriteria.
Baca juga: Arema FC Kirim Sinyal Rombak Komposisi Pemain Asing
Ia menjelaskan saat ini terus berkoordinasi dengan pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Malang untuk memenuhi poin-poin di Stadion Gajayana yang dirasa masih perlu mendapat banyak perbaikan.
“Kita sudah mengajukan di Gajayana cuma ada beberapa yang harus dibenahi,” tutur pria yang berprofesi sebagai pengusaha.
“Nanti lihat dari pengajuan kita, kalau Dispora sini sudah kita ajukan. Nanti tergantung dari pemerintah daerah,” sambungnya.
Selain itu Wiebie Dwi Andriyas sedang mencari alternatif dalam menentukan home base untuk musim depan. Tidak menutup kemungkinan membuka opsi berhome base di luar Kota Malang.
Ia membidik beberapa stadion di wilayah Jawa Timur yang dianggap memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan Liga 1.
“Kita masih memikirkan beberapa poin stadion yang akan kita pakai. Kemungkinan belum tau ini yang layak kalau di Jatim mungkin Blitar atau Sidoarjo,” terangnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.