BANDUNG, KOMPAS.com - Maestro lapangan tengah Persib Bandung itu seperti terlahir kembali di bawah arahan pelatih Luis Milla.
Ya, Dedi Kusnandar mendapatkan musim terbaiknya bersama Persib di Kompetisi Liga 1 2022-2023.
Dipercaya Luis Milla sepanjang musim, Dedi mencatat menit bermain tertinggi musim ini setelah memperkuat Persib sejak tahun 2015.
Dalam statistik pemain bernomor punggung 11 itu capai 2067 menit bermain dari 32 penampilan.
Baca juga: Diliburkan hingga Juni, Pemain Persib Diberi Tugas
Catatan menit berman itu hampir dua kali lipat daripada musim sebelumnya di Liga 1 2021-2022. Pada musim lalu, Dedi hanya bermain 1.149 menit dari 25 laga.
Capaiannya musim ini diganjar lewat penghargaan Persib Award dalam kategori Breakthrough Player pada Jumat (14/4/2023).
Dado sapaan akrab sang pemain enggan menjadikan musim terbaiknya di Persib itu sebagai sebuah kepuasan.
Ia berpikir masih banyak kekurangan dalam diri yang perlu diperbaiki untuk lebih baik di musim selanjutnya. Dado ingin lebih berkontribusi di next season dengan Persib.
Baca juga: Rapat Evaluasi Selesai, Bos Persib Jawab Isu Ciro Alves ke Persis Solo
“Balik lagi ke hakikat manusia tidak ada kepuasan, jadi kita selalu setiap penampilan, setiap, musim ke musim evaluasi, kalau misal puas jadi tidak meningkatlah,” kata Dado.
“Bermain setiap tahun itu harus tidak puas, dalam arti positif untuk meningkatkan dan evaluasi yang kemarin-kemarin, agar jadi ada gairah motivasi di musim selanjutnya,” paparnya.
Pemain asal Jatinangor itu, diprediksi akan menjadi tumpuan Luis Milla di Persib untuk musim Liga 1 2023-2024.
Baca juga: Peran Penting Dedi Kusnandar di Persib Era Luis Milla
Milla pernah mengutarakan alasan menyukai tipikal gelandang seperti Dedi yang punya atribut kuat dengan penguasaan bola, membaca permainan, dan visioner memberikan umpan.
Dedi bermain dengan kesederhanaan.
“Dedi merupakan pemain yang punya kapasitas untuk tampil dengan gaya bermain dan rencana saya mengenai sepak bola,” kata Milla.
“Dia pemain pintar, pemain yang cepat mengalirkan bola yang paling sulit di sepak bola adalah bermain sederhana,” nilainya.
“Dia bermain dengan kesederhanaan dan bermain dengan pintar. Bagi saya ini sempurna meski mungkin bagi pelatih lainnya ini tidak begitu sempurna,” papar Milla.
Baca juga: Arena Pembuktian Gelandang Persib Dedi Kusnandar dalam Lanjutan Liga 1
Dado sendiri mengaku kerasan dilatih oleh Luis Milla. Menurutnya tidak ada pemain yang tak ingin Milla duduk di kursi pelatihnya memimpin pasukan untuk memenangkan pertandingan.
Banyak pelajaran yang Dado ambil selama satu musim bekerja sama dengan pelatih asal Spanyol itu.
“Pasti kamii sebagai pemain sudah tahu sekaliber coach, yang pasti pemain jadi banyak belajar, termasuk saya,” kata Dado.
“Belajar dari pengalaman beliau itu sangat berkesan dan sangat harus dimanfaatkan. Tidak ada pemain yang enggak mau dilatih Luis Milla,” sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.