Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2023, 07:16 WIB
Farahdilla Puspa,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

"Ini yang menjadi dasar bahwa di dalam Piagam Olimpiade tidak ada diskriminasi walaupun dalam pelaksanaanya ada mekanisme. Mekanismenya itu bisa diatur sesuai dengan status atau AD/RT dari cabor masing-masing," imbuhnya. 

Okto meminta para pengambil kebijakan untuk memikirkan dampak bagi keberlangsungan olahraga Indonesia. 

Ia tak ingin hal-hal politis yang masuk ke olahraga justru mengucilkan Indonesia di mata internasional. 

Baca juga: Kronologi FIFA Resmi Batalkan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20

"Sekali lagi kami berharap para pengambil kebijakan di negeri ini bisa memberikan dukungan kepada olahraga Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa," ucapnya. 

"Jangan gunakan olahraga sebagai alat pemecah bangsa karena olahraga sudah terbukti dari dulu sampai hari ini membuat Indonesia semakin kuat," ungkap Okto. 

"Jangan sampai Indonesia yang sudah menjadi negara besar, menjadi bagian tuan rumah G20, malah dikucilkan dari dunia internasional," ujar dia menambahkan. (Abdul Majid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com