KOMPAS - Sedang menjalankan ibadah puasa bukan halangan untuk tetap berolahraga. Dokter spesialis Olahraga, dr. Donny Kurniawan, Sp.KO (K) menerangkan berolahraga saat sedang berpuasa tetap aman dilakukan asalkan tahu tekniknya.
Pertama yang perlu diperhatikan adalah jenis olahraga yang dipilih. Ia menyarankan untuk tidak memilih jenis olahraga atau exercise dengan intensitas tinggi.
Baca juga: Jalan MT Haryono Jaktim Terpantau Ramai Lancar pada Hari Pertama Puasa
“Untuk jenis olahraga karena issue nya ke hidrasi dan energi sebaiknya pilihlah olahraga dengan intensitas ringan ke sedang,” ucap mantan dokter tim Persija Jakarta itu kepada Kompas.com.
“Jangan sampai tubuh mengalami dehidrasi berat dan penurunan energi yang berlebihan sehingga akan mempengaruhi aktivitas harian,” tambahnya.
Untuk jenis olahraga dr. Donny Kurniawan, Sp.KO (K) menyarankan jenis-jenis olahraga yang bersifat maintenance yang dilakukan secara berkala. Kuncinya adalah tetap berolahraga namun tubuh masih cukup memiliki energi untuk beraktivitas.
Sebab selama berpuasa terjadi perubahan pola makan sehingga energi dalam tubuh dan hidrasi tidak bisa diisi ulang sewaktu-waktu.
Namun jika memang ingin olahraga atau exercise yang bersifat target maka bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
Ia memberikan tiga rekomendasi waktu berolahraga saat berpuasa.
Pertama adalah waktu setelah sahur dimana tubuh baru saja mendapatkan asupan nutrisi. Namun ia mengatakan berolahraga pada waktu ini harus betul-betul dilakukan secara bijaksana.
“Setelah sahur banyak yang memilih berjalan dengan intensitas sedang sebelum memulai hari, tantangannya adalah haus dan lapar bila intensitas terlalu berat,” terangnya.
Waktu kedua adalah menjelang berbuka. Olahraga di waktu ini biasa digunakan para atlet untuk ngabuburit atau menunggu waktu buka puasa. dr. Donny Kurniawan, Sp.KO (K) mengatakan waktu ini menjadi yang paling direkomendasikan.
“Biasanya 1 jam sebelum berbuka adalah waktu yang paling tepat bagi mereka yang berolahraga lebih untuk menjaga kesehatan tanpa target prestasi atau personal best,” ucap Ketua Divisi Medis Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) itu.
“Dapat meningkatkan intensitas latihan dan dapat langsung mengganti cairan dan energi setelah berbuka,” terangnya.
Waktu terakhir yang direkomendasikan adalah setelah berbuka puasa. Pada waktu ini para atlet sudah leluasa untuk makan dan minum. Sehingga cocok untuk melakukan latihan intensitas berat dengan target
Akan tetapi tetap tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada cara dan tekniknya supaya tidak menyebabkan masalah lain seperti gangguan pencernaan dan gangguan tidur.
“Dapat dilakukan dengan berbuka sedikit dengan makanan manis dan minuman elektrolit lalu langsung berolahraga atau 3 jam pasca berbuka,” terang dokter yang memiliki sertifikat Diploma Kedokteran Sepak bola FIFA.
“Tetapi harus diwaspadai adalah apakah terdapat gangguan tidur atau perubahan aktivitas sehingga mempengaruhi recovery,” tambahnya.
dr. Donny Kurniawan, Sp.KO (K) berpesan untuk tetap menjaga gaya hidup sehat dengan memperhatikan jumlah asupan gizi, nutrisi dan air dalam tubuh. Masalah nutrisi sering disepelekan padahal justru menjadi kunci dalam menjaga kondisi tubuh.
“Pastikan cukup hidrasi dan target kalori harian dengan makanan yang bergizi, jangan terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis dan gorengan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.