KOMPAS.com - Polemik pembatasan pemain naturalisasi untuk setiap klub Liga 1 musim depan masih menjadi perdebatan di kalangan insan sepak bola Indonesia.
PSSI berencana membatasi setiap klub hanya diperbolehkan mengontrak dua pemain berstatus naturalisasi.
Wacana ini menuai banyak kontra, namun tidak sedikit pula yang mendukung.
Wacana ini sampai menciptakan isu diskriminasi terhadap para pemain naturalisasi sampai pelanggaran HAM.
Baca juga: Pemain Naturalisasi Tidak Perlu Ditakuti
Salah satu pelatih yang memihak hak para pemain naturalisasi adalah Stefano Cugurra.
“Menurut saya ya pemain naturalisasi yang mayoritas sudah lama sekali di Indonesia, mayoritas sudah punya istri orang Indonesia, anak orang Indonesia seharusnya menurut saya lebih bebas untuk memilih tim bukan diatur regulasi dari federasi,” ucap pelatih yang biasa disapa Teco melalui rekaman suara yang diterima Kompas.com.
“Menurut saya lebih fair karena orang (para pemain naturalisasi) ini sudah lama di Indonesia,” tambahnya.
Stefano Cugurra banyak berhubungan dengan pemain naturalisasi sepanjang kariernya.
Khususnya di Bali United yang pernah menjadi tempat berkumpul para pemain naturalisasi seperti Stefano Lilipaly, Ilija Spasojevic, Reuben Silitonga.
Ia juga bekerja sama dengan Osas Saha di Persija Jakarta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.