Dalam kamus sepak bola Zubeldia, kemenangan adalah segalanya.
Kasak-kusuk yang yang populer beredar di Argentina menyebut, Carlos Bilardo, anak asuh Zubeldia di Estudiantes, yang kelak mengantar Maradona menjuarai Piala Dunia 1986, kerap membawa pin saat bertanding.
Pin berujung tajam itu dipakai untuk menusuk lawan di lapangan!
Dalam setiap laga, Estudiantes asuhan Zubeldia selalu berupaya sekeras mungkin untuk mengetahui kebiasaan, karakter, bahkan sampai kehidupan pribadi musuh.
Tujuannya satu, yakni untuk memasuki mental pemain lawan, sehingga mereka terpancing emosi, dan berisiko terkena kartu.
Ada sebuah kisah yang menggambarkan seberapa dalam Estudiantes besutan Zubeldia menerapkan “trik kotor” demi kemenangan.
Pemain Estudiantes mengetahui kiper Racing Club menjalin relasi yang sangat dekat dengan sang ibu.
Saking dekatnya, sampai-sampai sang ibu melarang anaknya itu untuk menikah. Pada akhirnya kiper Racing tadi menikah dan enam bulan berselang sang ibu meninggal dunia.
Bilardo, yang merupakan master provokasi Estudiantes dengan enteng berujar kepada sang kiper Racing dalam sebuah pertandingan.
“Selamat, akhirnya kamu membunuh ibumu,” kata Bilardo.
Pragmatisme ala pasukan Zubeldia itu kemudian sering dilekati dengan label “antifutbol” karena melibatkan beragam praktik licik.
Leandro Paredes ???????? pic.twitter.com/vkpI6PG4Uc
— Muhannad Jamal (@JamalMuhannad) December 12, 2022
Antifutbol menjadi kutub lawan dari “la nuestra”, paham aliran sepak bola Argentina yang menitikberatkan kepada skill dan talenta.
Kutub berlawanan tersebut kemudian lebih dikenal dengan istilah “Menottistas” dan “Bilardistas”
Menottistas mengacu kepada nama Cesar Luis Menotti, pelatih Argentina saat juara Piala Dunia 1978 yang mengusung permainan sepak bola atraktif.
Sebaliknya, Bilardistas mengacu kepada Carlos Bilardo, arsitek tim Argentina juara Piala Dunia 1986, yang tak lain adalah anak didik dari Zubeldia.
Perjalanan Argentina di Piala Dunia 2022 menunjukkan bahwa “Bilardistas” masih ada dan nyata, dan sekali lagi berujung kepada trofi juara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.