“Ada sebuah hasrat untuk menyindir, menang, dan bahkan mempermalukan lawan. Itu adalah kultur sepak bola yang kuat,” kata Fabien Archambault, pakar kultur sepak bola Argentina, kepada Le Parisien.
“Kemenangan begitu dikultuskan. Perancis bisa hidup tanpa menjadi juara Piala Dunia. Bagi mereka (Argentina), itu akan menjadi tragedi nasional,” tutur Fabien Archambault menambahkan.
Langkah Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022 memang tak cuma melalui jalan indah nan magis bernama Lionel Messi.
Ada jalan lain berupa “seni provokasi” yang juga ditempuh pasukan La Albiceleste asuhan Lionel Scaloni.
Argentina begitu piawai memainkan trik maupun aksi yang mampu menjatuhkan mental lawan.
Lihat saja bagaimana Emi Martinez menari-nari di tengah kegetiran kegagalan penalti gelandang Perancis, Aurelien Tchouameni.
Baca juga: Pesta Argentina Juara Piala Dunia 2022: Emi Martinez Bawa Boneka Berwajah Mbappe
Pemain-pemain Belanda pasti juga paham betul bagaimana lihainya personel Argentina dalam memancing emosi.
Laga perempat final Argentina vs Belanda sempat berada di titik didih begitu Leandro Paredes menjegal Nathan Ake secara keras.
Aksi Paredes tak selesai sampai di situ. Ia menendang keras-keras bola yang diraihnya menuju bangku cadangan pemain-pemain Belanda!
Wajar jika kemudian, Kroasia lawan Argentina di semifinal Piala Dunia 2022, disebut media Jutarnji begitu mengantisipasi “taktik kotor” sang wakil Amerika Selatan.
“Itu berkaitan dengan arti penting sepak bola, elemen yang tak terpisahkan dari identitas mereka sebagai sebuah negara. Kami bahkan sampai menciptakan oposisi biner, menang atau mati. Segalanya bagus asal menjatuhkan lawan,” kata Fabien Archambault.
Sejarah sepak bola Argentina memang tak bisa dipisahkan dari praktik-praktik semacam itu.
Perlu mundur sampai ke era 1960-an dan menyebut nama eks pelatih Estudiantes, Osvaldo Zubeldia, setiap kali membahas soal “trik kotor” dalam sepak bola Argentina.
“Anda tidak bisa sampai kepada kejayaan melalui jalanan berbunga,” kata Zubeldia, dikutip dari buku karya Jonathan Wilson, Inverting The Pyramid: The History of Soccer Tactics.
Zubeldia disebut-sebut merupakan peletak aliran sepak bola pragmatis di Argentina. Praktik “trik kotor” melengkapi perhatian besarnya pada pemanfaatan jebakan offside sampai situasi bola mati.