Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Messi dan Maradona Saat Bawa Argentina Juara Piala Dunia

Kompas.com - 20/12/2022, 21:00 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

Sumber Marca

KOMPAS.com - Mantan penyerang timnas Argentina, Jorge Valdano, mengungkapkan perbedaan antara Diego Maradona dan Lionel Messi saat membawa Tim Tango menjadi juara Piala Dunia.

Diego Maradona pernah membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986 di Meksiko.

Berselang 36 tahun kemudian, Lionel Messi berhasil mengembalikan kejayaan Argentina dengan menjuarai Piala Dunia 2022 Qatar.

Ketika juara bersama Argentina, Diego Maradona dan Lionel Messi sama-sama menjabat kapten.

Baca juga: Messi Juara Piala Dunia, Joan Laporta: Sepak Bola Berutang Budi Padamu Saat Ini

Mereka tak tergantikan sejak fase grup hingga final. Keduanya selalu bermain penuh dalam perjalanan meraih gelar juara Piala Dunia bersama Argentina.

Sejumlah persamaan itu membuat perjalanan Maradona dan Messi terlihat identik.

Namun, di samping itu terdapat perbedaan yang mencolok di antara Maradona dan Messi.

Rekan setim Maradona di Piala Dunia 1986, Jorge Valdano, mengungkapkan perbedaan tersebut.

Baca juga: Timnas Argentina Diarak, Messi Nyaris Tersangkut Kabel

Jorge Valdano mengatakan, Maradona membawa Argentina juara saat berada di kondisi terbaiknya secara fisik.

Maradona masih berusia 26 tahun ketika tampil di Piala Dunia 1986.

Sementara itu, Messi berhasil membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia saat menginjak usia yang tidak muda lagi, yakni 35 tahun.

Menurut Jorge Valdano, Messi memerlukan pendekatan berbeda untuk bisa membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia.

Baca juga: Messi Cetak Rekor Likes di Instagram, Kalahkan Telur dan Ronaldo

"Persamaan antara Maradona dan Messi adalah mereka sama-sama jenius," kata Jorge Valdano saat berbicara di stasiun radio Spanyol, Cadena COPE, dikutip dari Marca.

"Perbedaannya adalah di Meksiko 86, Diego berada di kondisi terbaiknya secara fisik (26 tahun) dan Leo berusia 35 tahun (di Qatar 2022) sehingga dia harus menunjukkan kejeniusan dan kebijaksanaanya," ujar Jorge Valdano yang sempat bekerja di Real Madrid tersebut.

Messi justru mengukir Piala Dunia terbaiknya ketika sudah menyentuh usia 35 tahun.

Dia membukukan gol terbanyak dalam satu edisi Piala Dunia ketika tampil di Qatar.

Baca juga: Scaloni Usai Argentina Juara Piala Dunia: Saya Harap Maradona Menikmatinya dari Atas

Pesepak bola berjulukan La Pulga itu mengakhiri perjuangan di Piala Dunia 2022 Qatar dengan torehan tujuh gol.

Sebelumnya, jumlah gol terbanyak Messi dalam satu edisi Piala Dunia adalah empat. 

Messi juga berhasil mencetak gol pertamanya pada fase gugur Piala Dunia ketika tampil di Qatar.

Bahkan, dia mencetak brace atau dua gol pada partai puncak kontra Perancis.

Berkat penampilan gemilangnya itu, Messi dinobatkan menjadi Pemain Terbaik Piala Dunia 2022.

Namun, yang terpenting, Messi bisa mengangkat trofi Piala Dunia untuk kali pertama dalam kariernya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com