Ia bermain bola sekaligus menyihir penonton. Kiat-kiat yang diperagakan dalam lapangan, seolah mimpi, nyaris tak mudah dicerna akal sehat.
Penonton, dalam banyak hal, susah mendefinisikan siapa sesungguhnya Messi: apakah peragaannya adalah fantasi ataukah dunia nyata?
Yang paling pelik untuk dipahami oleh mata adalah kemampuan Messi berlari kencang lalu menembakkan bola ke gawang lawan dan jatuh di pojok atas atau bawah, tanpa mengontrol bola sebelum ditembakkan.
Ataukah, pada saat ia berlari kencang menggiring bola, tiba-tiba penjaga gawang lawan maju menghampiri dan berhadapan dengan dirinya, Messi secara mendadak bisa mencongkel bola ke atas, melampaui kemampuan dan daya jangkau penjaga gawang. Ini keterampilan tingkat dewa karena Messi melakukannya dengan sangat cepat.
Kita juga sangat mengagumi kehandalan Messi dalam melakukan tendangan bebas dari jarak jauh. Bolanya selalu susah ditebak arahnya, karena selain bisa berbelok seketika, juga sangat keras datangnya.
Penjaga gawang lawan selalu tertaklukkan dengan kemampuan Messi tersebut. Semua bertekuk lutut pada Messi.
Saya penggemar sepak bola dan banyak menonton pertandingan, baik melalui televisi atau menonton langsung. Saya belum pernah melihat kehebatan seorang pemain bola mana pun, termasuk Pele, Johan Cruyff, Maradona, seperti kehebatan Messi.
Messi bisa menggiring bola dari lapangan tengah menyusuri garis pinggir lapangan sebelah kanan, melewati banyak pemain lawan, masuk ke arah tengah sedikit, lalu menembakkan bola ke arah pojok kiri bawah di mana penjaga gawang sebenarnya sudah berada dekat pojok gawang tersebut. Tembakan Messi tetap tak bisa dihalau, apalagi ditangkap oleh penjaga gawang.
Ruang tembak Messi hanya sedikit sekali, tetapi toh ia sukses menjaringkan bola ke gawang lawan.
Dunia nyata dan fiksi saat itu, nyaris tak ada bedanya. Messi, si kutu, tukang sihir itu, membuat kita semua kehilangan kata untuk mengaguminya.
Kini rakyat Argentina didera kepelikan ekonomi. Namun, rakyat Argentina mendeklarasikan kepada dunia bahwa mati kelaparan mereka siap. Yang penting, Messi tetap bermain atas nama Argentina. Tidak peduli menang atau kalah.
Ini adalah sebuah maklumat bahwa Messi adalah personifikasi bangsanya. Ia tidak sekadar kapten yang menjadi tumpuan timnya, tetapi Messi menjadi representasi bangsanya.
Segala kemampuannya di lapangan menjadi pelipur lara dan oase bagi dahaga bangsa Argentina.
Kini, Messi bukan sekadar menjadi pelipur lara, tapi juga pahlawan besar bagi bangsanya. Messi membuat Argentina memenangkan Piala Dunia 2022 setelah menanti selama 36 tahun.
Ia membuat tiga gol dalam partai puncak, yang sekaligus berarti, Messi membawa Argentina memenangkan piala dunia yang ketiga kalinya.