Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penebusan Di Maria Setelah "Final yang Hilang" pada Piala Dunia 2014

Kompas.com - 19/12/2022, 06:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

"Saya hanya ingin menjuarai Piala Dunia. Jika Anda memanggil, saya akan bermain hingga saya patah," tutur Argentina kepada pelatih Alejandro Sabella pada pagi hari sebelum laga final, seperti yang ia ceritakan kepada The Players Tribune.

Namun, Federasi Argentina telah mendapat surat dari Real Madrid, klubnya ketika itu, yang menasihati dokter tim Daniel Martinez agar sang pemain tak dimainkan di final karena kondisinya.

Apalagi, Real Madrid berniat melepas Di Maria sehingga mereka tak ingin sang pemain mengalami pemburukan kondisi cedera.

Sabella akhirnya tak memilih Di Maria untuk menjadi starter di partai pemuncak kontra Jerman.

Baca juga: Daftar Juara Piala Dunia: Terbaru Argentina, Lionel Messi dkk Berpesta di Qatar

 

Hal ini tak mencegah Di Maria tetap menyuntikkan obat pemati rasa lagi sebelum laga dan pada babak kedua agar siap jika namanya disebut sang pelatih.

"Namun, panggilan itu tak pernah datang," tulisnya lagi. "Kami kalah 0-1 di final Piala Dunia dan saya tak bisa mengendalikan apa-apa."

Kini, perjuangan anak penjual arang dari Rosario tersebut berhasil membalas final 2014 di mana ia begitu tak berdaya.

Kemenangan ini tentu mengangkat kembali kisah perjuangan Di Maria sejak kecil di mana dia diperbantunkan di bisnis arang keluarganya, membungkus kantong-kantong arang sebanyak 3 kg, 5 kg, dan 25 kg.

Ia bahkan harus menjelaskan kepada salah satu pelatih di tim juniornya di Rosario Central kenapa datang ke latihan dengan kaki berwarna hitam setelah membantu pekerjaan di rumah.

Angel Di Maria pun tak pernah lupa daerah asalnya.

Sang ibu mengatakan bahwa pemain yang kini membela Juventus di Serie A tersebut telah berjanji untuk kembali ke klub pertamanya sebelum pensiun.

Sekarang, ia akan pulang kampung dengan medali juara dunia di pegangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com