KOMPAS.com - Kiper Kroasia Dominik Livakovic dipuji setelah kemenangan tim nasionalnya yang menakjubkan di perempat final Piala Dunia 2022 atas Brasil, tetapi trio lini tengah mereka juga penting.
Luka Modric, Mateo Kovacic, dan Marcelo Brozovic membantu Kroasia mendapatkan hasil imbang 1-1 dengan sang juara lima kali setelah bermain 120 menit. Vatreni lalu menang 4-2 melalui adu penalti.
Meskipun Brasil membuka pertandingan dengan jauh lebih berbahaya, berupa 11 tembakan tepat sasaran dibandingkan satu tendangan Kroasia, penguasaan bola terbagi rata.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Mengapa Neymar Tak Jadi Penendang dalam Adu Penalti Kroasia Vs Brasil?
Lini tengah Kroasia mampu membantu menjaga bola selama satu jam pertandingan, menghentikan pemain seperti Neymar, Vinicius Junior, dan Raphinha menciptakan lebih banyak peluang.
"Saya mengatakan beberapa kali bahwa Kroasia memiliki lini tengah terbaik di dunia," kata pelatih Zlatko Dalic dengan bangga saat konferensi pers setelah pertandingan pada Jumat (9/12/2022).
"Kami bisa mengoper bola, mengontrol permainan, dan mengontrol bola, kami melakukannya hari ini. Gelandang kami tidak terburu-buru, itu yang terpenting."
"Saya yakin lini tengah adalah bagian terbaik dari tim kami, mereka (menjaga) penguasaan bola dan memblokir lawan kami," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Bek kanan Josip Juranovic yang juga tampil bagus dalam kemenangan atas Brasil di Stadion Education City, setuju dengan pelatihnya.
“Kami percaya pada diri kami sendiri--saya dapat bilang kami memiliki gelandang terbaik yang pernah ada,” ujar pemain klub Celtic itu.
"Brozovic, Modric, dan Kovacic--jika mereka ada dalam permainan saya pikir kami akan mengendalikan pertandingan 90 persen dan oleh karena itu saya pikir kami bisa mengalahkannya (Brasil)."
Ketiganya sangat penting, memulai setiap pertandingan di turnamen dan membantu melindungi pertahanan Kroasia yang baru kebobolan dua gol.
Baca juga: Pulangkan Brasil, Kroasia Raja Penalti Piala Dunia
Ketiganya adalah salah satu alasan mengapa negara yang hanya berpenduduk empat juta orang dapat secara konsisten bersaing dengan tim-tim terkuat dunia.
Ketika finis sebagai runner-up pada 2018, Ivan Rakitic berada di samping Modric dan Brozovic, lalu Kovacic menggantikan posisinya di Qatar.
Brozovic yang berlaga di Inter memainkan posisi terdalam dari trio ini dan tidak pernah membiarkan Brasil nyaman memegang bola, sementara Kovacic yang berkarier di Chelsea sangat mobile dan selalu menawarkan opsi.