Ketiganya sangat penting, memulai setiap pertandingan di turnamen dan membantu melindungi pertahanan Kroasia yang baru kebobolan dua gol.
Baca juga: Pulangkan Brasil, Kroasia Raja Penalti Piala Dunia
Dengan tidak turun terlalu ke bawah, trio gelandang Kroasia memberi tim ruang bernapas, mempertahankan penguasaan bola di atas lapangan.
Ketiganya adalah salah satu alasan mengapa negara yang hanya berpenduduk empat juta orang dapat secara konsisten bersaing dengan tim-tim terkuat dunia.
Ketika finis sebagai runner-up pada 2018, Ivan Rakitic berada di samping Modric dan Brozovic, lalu Kovacic menggantikan posisinya di Qatar.
Brozovic yang berlaga di Inter memainkan posisi terdalam dari trio ini dan tidak pernah membiarkan Brasil nyaman memegang bola, sementara Kovacic yang berkarier di Chelsea sangat mobile dan selalu menawarkan opsi.
Namun, gelandang Real Madrid yaitu Modric (37) yang layak mendapat pujian tersendiri, baik untuk kualitas maupun umur panjangnya.
Modric juga maju ke babak adu penalti, sepakannya mengecoh kiper Brasil Alisson Becker ke arah yang salah dengan eksekusi yang dilakukan dengan tenang.
“Sulit dipercaya bagaimana dia bermain. Dia tidak lelah, dia tidak tertinggal, dia bermain selama 120 menit.
"Pada usia 37 tahun itu sulit dipercaya tapi itulah Luka Modric dan itu menunjukkan dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia."
Baca juga: 7 Kiper yang Jago Gagalkan Adu Penalti di Piala Dunia, Kroasia Punya 2
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.