KOMPAS.com - Stadion 974 di Ras Abu Aboud, Doha, Qatar, telah menyelesaikan tugasnya di Piala Dunia 2022. Selanjutnya, stadion temporer ini akan dibongkar.
Pertandingan terakhir Piala Dunia Qatar di Stadion 974 adalah Brasil vs Korea Selatan (5/12/2022) di babak 16 besar, dua minggu setelah menggelar laga pertamanya antara Polandia vs Meksiko pada 22 November 2022 di penyisihan grup.
Dibangun di tepi laut Doha dan menawarkan pemandangan cakrawala kota yang indah, stadion berkapasitas 44.000 tersebut akan dibongkar total usai Piala Dunia selesai pada 18 Desember 2022.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Fan Jepang Bersih-bersih Stadion Usai Kemenangan Samurai Biru
Stadion temporer ini dibangun untuk menjawab pertanyaan bahwa Qatar menghabiskan miliaran dollar AS di lokasi yang tidak akan digunakan setelah Piala Dunia.
Para suporter dan penduduk mengatakan kepada Middle East Eye, mereka menyukai konsep Stadion 974 yang dapat dibongkar-pasang, dibangun dari 974 kontainer pengiriman bersertifikasi, serta diberi nama sesuai kode panggilan internasional Qatar, +974.
What was your favorite memory from Stadium 974? ???? #Qatar2022 | #FIFAWorldCup pic.twitter.com/Sr4Y6LceYb
— Road to 2022 (@roadto2022en) December 5, 2022
"Dari tiga (stadion) yang pernah saya kunjungi, Stadion Education City dan Khalifa, 974 sejauh ini yang paling atmosferik," kata profesor Universitas Qatar Thomas Ross Griffin kepada Middle East Eye, dikutip pada Selasa (6/12/2022).
"Dibangun dari tanah seperti itu... datang melalui Old Doha untuk sampai ke sana, lampu West Bay berkedip di belakang, derap kaki menginjak lantai kontainer logam bergema di sekitar tanah... itu semua yang Anda inginkan dari lokasi Piala Dunia."
Ada laporan bahwa Stadion 974 akan dibangun kembali di Uruguay. Jika itu benar-benar terjadi, bisa menjadi tawaran dari Amerika Selatan untuk menggelar Piala Dunia 2030.
Sejauh ini, Uruguay-Argentina-Paraguay-Chile resmi mengajukan diri sebagai tuan rumah bersama untuk Piala Dunia 2030, yang menandai satu abad turnamen empat tahunan itu berlangsung.
Habeeb Ayiroor, analis bisnis di firma audit AK and Partners Doha, mengaku terkejut melihat Stadion 974 yang hanya bersifat sementara memiliki tangga begitu rumit, kios konsesi, dan kamar mandi.
"Fakta bahwa semuanya, termasuk lift dan kamar mandi, terbuat dari kontainer membuat orangtua saya sangat takjub," kata Ayiroor kepada Middle East Eye.
Dia dan keluarga besarnya menyaksikan pertandingan Brasil vs Swiss pada 28 November. "Saya ke Stadion Lusail untuk acara musik pra-Piala Dunia, tetapi 974 memiliki sistem suara yang lebih baik."
Namun, seorang tenaga ahli SDM yang tidak mau disebutkan namanya karena kontrak perusahaannya dengan pemerintah mengatakan, meski banyak hype tentang desain stadion dan warna-warna cerahnya, 974 tidak memiliki cukup kamar mandi sehingga terjadi antrean panjang.
Baca juga: Profil Stadion 974, Stadion Piala Dunia 2022 yang Terbuat dari Kontainer
Qatar yang merupakan negara kaya gas mengeklaim, sudah memiliki rencana untuk enam stadion lainnya setelah Piala Dunia 2022 selesai.
Stadion Al Janoub akan ditarik setengah kursinya dan disumbangkan untuk proyek pengembangan sepak bola di luar negeri, tetapi bangunan itu sendiri akan tetap beroperasi dan digunakan oleh klub sepak bola lokal.
Stadion Al Bayt yang mirip tenda akan menjadi hotel mewah dengan pusat konvensi yang dapat menampung puluhan ribu orang.
Kemudian, Stadion Lusail yang terbesar di negara itu akan menjadi pusat komunitas. Secara keseluruhan, Qatar berjanji memberikan sekitar 170.000 kursi setelah Piala Dunia 2022 rampung.
Baca juga: Terlibat Pertikaian di Stadion Piala Dunia, Samuel Etoo Minta Maaf
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.